Lokasi prostitusi yang berada di Jalan Kepanduan II, Kelurahan Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara ini akan segera ditutup oleh Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, setelah sebelumnya berkali-kali gagal ditutup. Rencananya Kawasan Kalijodo ini akan dijadikan taman.
Ahok mengetahui, bahwa proses pembongkaran kawasan ini pasti tidak akan mudah. Hal ini dikarenakan, selain merupakan tempat prostitusi tertua, Kawasan Kalijodo merupakan tempat para warga menggantungkan hidupnya dari bisnis perjudian dan prostitusi.
Ahok, untuk melaksanakan rencananya ini, sudah didukung oleh Kapolda Metro Jaya Inspektur Jendral Tito Karnavian, dan Pangdam Jaya Mayor Jendral Teddy Lhaksamana.
Sebelum melakukan pembongkaran, Pemprov DKI Jakarta melakukan sosialisasi terlebih dahulu, agar para warga yang berada di Kawasan Kalijodo pindah. Jika tidak mau pindah juga, akan diberlakukan Surat Keputusan (SK) satu sampai dengan tiga. Jika masih membandel juga, maka akan dibongkar paksa.
Mengenai rencana pembongkaran Kalijodo, Ahok merasa kesal dengan Wali Kota Jakarta Utara, Rustam Effendi, karena tidak juga “membersihkan” kawasan tersebut. Untuk itu, Ahok, melalui Liputan6.com, mengatakan bahwa ia tidak akan segan-segan untuk menggantikan posisi Rustam sebagai Wali Kota.
“Pokoknya saya sudah tekankan Wali Kota, kalau tidak berani bongkar (Kalijodo), harus kita ganti,” kata Ahok dengan tegas.
Selang sehari setelah digertak oleh Ahok, Rustam langsung menerbitkan surat pemberitahuan kepada warga Kalijodo. (Adm)