BEKASI TIMUR – Sebanyak 500 pelamar kerja melakukan aksi demo di depan kantor Lembaga Keluarga Kecil Mandiri (LKKM), yang terletak di Jalan Kartini. Mereka melakukan aksi demo ini karena merasa ditipu oleh lembaga penyalur, Kamis (18/02) siang.
Salah satu korban penipuan, HV (21) mengaku mengetahui adanya tawaran lowongan pekerjaan dari akun Facebook bernama LKKM Mandiri. Dari situlah, dirinya bersama para korban lain tergiur dengan tawaran yang diberikan, hingga mau mengeluarkan uang mulai dari lima puluh hingga ratusan ribu rupiah.
“Kalau saya sudah jadi member dengan biaya Rp 300 ribu setahun, mulai dari Januari 2016 ini. Nah, dengan member itu, saya katanya boleh melamar di mana pun PT yang saya mau selama belum kontrak dengan perusahaan,” ujar HV kepada infobekasi.co.id.
Miris, dari empat PT yang dicoba dilamar oleh HV, tidak ada satu pun perusahaan yang menerima HV dan kawan-kawannya. Bahkan, salah satu perusahaan sempat dikonfirmasi olehnya dan mengatakan tidak ada kerja sama dengan LKKM Mandiri.
“Saya pernah melamar melalui LKKM ke PT CNC Jakarta, PT NSK Bearing di MM2100, PT Shindengan, baru kemudian di PT Keihin Indonesia di MM2100, tapi tidak ada yang keterima. Padahal sudah sempat melalui tes fisik dan medical check up di RS Bella dengan form resmi. Anehnya itu, waktu di NSK kan saya pernah dapet panggilan langsung (bukan melalui LKKM), saat saya tanya tentang kerja sama, PT NSK pun bilang nggak ada kerja sama dengan LKKM,” ungkap dia.
HV mengaku, ketika bayar untuk jadi member, ia transfer ke salah satu rekening atas nama HS, yang merupakan pemilik dari LKKM Mandiri.
Seorang rekan HV lainnya, HD (18) juga mengaku mengalami hal serupa dengan HV. Lulusan siswa dari SMKN 2 Bekasi ini mengatakan bahwa banyak kejanggalan saat proses tes di LKKM Mandiri ini.
“Tadi pagi kita disuruh tes fisik di lapangan multiguna dengan baju olahraga. Tapi kok curiga karena yang ngetes kayak nggak paham gitu. Eh ternyata itu cuma petugas parkir yang tiba-tiba direkrut suruh ngetes kita,” paparnya.
HD menceritakan, karena banyaknya kecurigaan dari teman-temannya yang lain maka salah satu dari para korban itu menelepon PT Keihin Indonesia dan menanyakan masalah perekrutan karyawan.
“Iya tadi ada yang nelpon. Ternyata PT Keihin katanya nggak lagi buka lowongan,” ujar dia.
Sejauh ini, HD mengaku baru tertipu sebanyak Rp 50 ribu untuk mendaftarkan diri di LKKM dan melamar ke PT Keihin. Status HD sendiri bukanlah member LKKM. (Sel)