BEKASI SELATAN – Pada bulan ini, pasien penderita Deman Berdarah yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bekasi mengalami kenaikan hampir 300%. Hal demikian diungkapkan oleh Direktur Utama RSUD, Titi Masrifahati, di ruang kerjanya.
“Terkait DBD, kasusnya kalau kita liat sampai hari ini itu mencapai 200-an pasien pada bulan ini, dan mengalami kenaikan baru terjadi di sekitar seminggu terakhir ini ada sekitar 300%. Jadi sebenarnya kan pada kasus DBD ini merupakan penyakit yang pada setiap bulannya ada,” ujar Titi, Jumat(19/02).
Dirinya menjelaskan, tentunya kenaikan pada jumlah pasien penderita DBD yang dirawat di RSUD Kota Bekasi bukan hanya berasal dari wilayah Kota Bekasi saja, namun pasien juga berasal dari beberapa daerah yang berdekatan dengan Kota Bekasi, diantaranya pasien DBD yang berasal dari wilayah Kabupaten Bekasi, Kabupaten Bogor dan wilayah DKI yang berbatasan langsung dengan Kota Bekasi.
Untuk mengetahui eskalasi jumlah data penderita seperti ini, dirinya pun tidak hanya melihat data yang berasal dari RSUD Kota Bekasi saja, namun ada juga data yang dirinya lihat dari setiap rumah sakit swasta dan puskesmas yang berada di wilayah Kota Bekasi.
Lebih jauh Titi menjelaskan, terkait penanganan DBD pada lingkungan tempat kerjanya, Titi pun melakukan kegiatan pengasapan secara teratur, karena menurutnya RSUD Kota Bekasi sarat akan aktifitas yang sangat tinggi, baik dari para pengunjung dan pegawai RSUD Kota Bekasi.
“Untuk penanganan DBD di lingkungan RSUD Kota Bekasi, kami rutin lakukan kegiatan pengasapan (fogging). Kami juga melakukan tes kontrol terhadap hama seperti tikus, kucing, dan serangga. Hal demikian kami lakukan karena merupakan standar pencegahan penyakit di rumah sakit, tentunya hal itu dilakukan oleh pihak yang sudah profesional.” (Ez)