BEKASI SELATAN – Tingginya kasus kesenjangan sosial yang dialami, khususnya di Kota Bekasi, menjadi sorotan penting bagi Badan amil zakat Nasional (Baznas) Propinsi Jawa Barat. Oleh karena itu, pada momen pelantikan pimpinan dan rapat koordinasi, Rabu (30/03), Baznas Kota Bekasi diharap mampu menangani masalah kesenjangan sosial tersebut.
“Harapan saya, dalam kepemimpinan Baznas yang baru di Kota Bekasi ini mampu menangani masalah kesenjangan sosial yang sangat tinggi. Karena itu sangat rawan menimbulkan kriminal,” ujar Ketua Baznas Propinsi Jawa Barat, Arif Ramdani, saat ditemui infobekasi.co.id usai acara pelantikan di Islamic Center.
Menurutnya, masalah kesenjangan sosial dan kemiskinan ini menjadi masalah utama yang harus dapat diselesaikan, baik oleh pemerintah daerah maupun instansi terkait.
“Kita harus dapat menciptakan keharmonisan di masyarakat, jangan sampai ada kesenjangan sosial antara yang kaya dan yang miskin, yang sangat jauh jaraknya. Karena itu, semoga Baznas akan menjadi fasilitator dari yang mampu kepada yang tidak mampu,” kata dia.
Arif menyebutkan, berdasarkan amanat dari Undang-Undang (UU) tentang zakat, bahwa diamanatkan supaya Baznas paling tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar anak miskin.
“Kebutuhan dasar itu contohnya makanan, dan pakaian. Kita cermati kan masih banyak kalangan yang tidak mampu, sementara ada kalangan yang mampu. Nah, potensi ini yang harus dimaksimalkan,” ucap dia.
Arif menambahkan, bahwa sejauh ini Baznas kota Bekasi sudah cukup bagus perkembangannya. Baik secara program kerja dalam internal Baznas, maupun dalam kerja sama dengan pemerintah Kota Bekasi.
“Saya apresiasi sekali kepada wali kota Bekasi yang langsung merespon baik Pergub tentang zakat itu, bahkan akan diberlakukan mulai Mei nanti supaya para pejabat dan staf pemerintahan bisa menunaikan zakat profesi secara benar dan teratur,” pungkasnya. (Sel)