Tak Punya Freezer, Kota Bekasi Tak dapat Jatah Subsidi Daging

16daging imporBEKASI SELATAN – Jatah subsidi untuk menekan harga daging di pasaran yang melonjak selama bulan Ramadhan tidak akan ada di kota Bekasi. Pasalnya, Pemprov Jawa Barat meminta setiap pemerintah daerah untuk menyiapkan freezer. Sedangkan Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Kota Bekasi, Herbert Panjaitan, mengatakan bahwa pihaknya tidak punya freezer.

“Kemarin kita memang ditawari provinsi untuk operasi pasar dengan komoditi daging. Hanya saja ada beberapa kendala. Karena nanti kita dapat subsidi untuk daging beku. Kalau yang kami lihat selama ini, komoditi daging beku memang masih kurang. Tapi untuk dapat daging, harus menyiapkan freezer, sementara kita tidak punya freezer. Apalagi untuk subsidi daging tersebut, paling tidak freezer itu yang untuk isi satu ton,” ujar Herbert, Jumat (10/06).

Selain itu, lanjut Herbert, harapan dari pemerintah provinsi, setiap Pemda yang disubsidi daging harus bisa memastikan seluruh daging yang disubsidi tersebut dapat terjual habis, dan tidak ada yang dikembalikan.

“Jadi kalau contohnya kita dikasih satu ton dari bulog, ya itu harus habis. Padahal kita tidak bisa menjamin itu. Kalau bisa masih bisa dikembalikan, kita jadi tidak ada beban apapun,” katanya.

Menurut Herbert, ini merupakan kejadian yang terjadi setiap tahun, harga daging menjelang lebaran selalu meningkat. Namun pemerintah memiliki kebijakan dengan subsidi melalui Operasi Pasar Murah (OPM), yang bisa menekan harga sampai hampir 50% dari harga daging di pasaran.

“Kalau inpres untuk menekan harga tidak boleh dibawah delapan puluh ribu itu ke menteri perdagangan. Hanya saja sampai saat ini, harga masih Rp 120 ribu. Peranan Pemda Bekasi tidak bisa apa-apa. Sebenarnya bisa ikut menekan lewat OPM, dengan catatan jika punya anggaran. Sayangnya, tahun ini tidak ada anggaran untuk subsidi daging sendiri, maka diajukanlah ke provinsi. Tapi ternyata kita tidak punya freezer,” jelasnya.

Namun, kata dia, saat ini Disperindagkop sedang mengajukan ke provinsi untuk tetap melakukan OPM dengan kebutuhan komoditi lain (selain daging).

“Kemarin saya usulkan tiga komoditi. Beras, gula pasir, dan minyak goreng, agar bisa dilaksanakan OPM di tiga kecamatan di Kota Bekasi, yaitu di Rawalumbu, Bekasi Utara, dan di Mustika Jaya. Itu baru pengajuan ke provinsi. Mudah-mudahan minggu ini atau minggu depan keluar persetujuan dari provinsi,” katanya.

Untuk diketahui, harga daging di pasaran Kota Bekasi saat ini melonjak sekitar Rp 120 hingga Rp 130 ribu. (Sel)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini