Setelah DKI, Bekasi Jadi Kota Kedua Peraih Penghargaan Car Free Day yang Steril

cfd-bekasi-ayng-dapat-penghargaanBEKASI SELATAN – Karena mampu menyelenggarakan Car Free Day (CFD) yang konsisten, tertib dan steril, Kota Bekasi menjadi kota kedua yang mendapat penghargaan Car Free Day setelah DKI Jakarta.

Penghargaan berupa piagam dan plakat ini langsung diberikan oleh Presidium Car Free Day Indonesia, Ahmad Syafrudin, di kawasan Car Free Day Jalan Ahmad Yani Bekasi, Minggu (2/10).

“Ini benar-benar steril ya jalannya. Di kota lain masih namanya saja Car Free Day. Di sini  benar-benar steril, makanya perlu dikasih penghargaan,” ungkapnya Ahmad usai kegiatan penyerahan penghargaan.

Menurutnya, kegiatan Car Free Day ini sudah diadopsi lebih dari 260 kota dan kabupaten di Indonesia. Meski begitu, ia mengakui bahwa belum semuanya konsisten menerapkan prinsip-prinsip CFD. Diantaranya jalan harus steril dari mobil dan motor, sehingga ketika masyarakat berkegiatan tidak terganggu.

“Karena kalau lagi olahraga ada asap itu kan bahaya. Yang paling sederhana itu ISPA, asma, dan lain-lain. Harusnya steril seperti ini. Kita harus ciptakan suasana yang fresh udaranya, jadi ini benar. Ini antara lain kenapa kami berikan penghargan kepada Kota Bekasi, karena sudah menyelenggarakan CFD sesuai dengan prinsipnya,” paparnya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Bekasi, Rayendra Sukarmadji, yang menerima penghargaan tersebut mengatakan bahwa dengan adanya penghargaan tersebut Pemerintah Kota Bekasi haruslah meningkatkan pelayanan terhadap penyelenggaraan CFD.

“Atas nama Pemda dan masyarakat Kota Bekasi, saya tentu mengucapkan terima kasih atas penghargaan ini, tapi penghargaan ini kan sifatnya menurut saya bukan suatu kebanggaan. Justru kita harus dipacu dengan dan harus membuktikan bahwa memang Kota Bekasi dalam menyelenggarakan CFD itu betul-betul seperti apa yang dikonsepkan dari CFD itu sendiri, seperti bebas dari polusi, hingga berdampak kesegaran jasmani bagi masyarakat. Ini yang harus kita pertahankan,” papar dia.

Rayendra berharap, setelah mendapat piagam ini, Pemda akan lebih menekankan kepada jajaran sektor dalam CFD seperti BPLH, Dinsih, dan dinas lain yang terlibat langsung untuk lebih dapat berkoordinasi lebih baik lagi.

“Konsep kedepan saya harap setiap ada CFD, di situ ada dinas-dinas yang mengadakan event secara bergilir sesuai tupoksinya. Misalnya pengobatan gratis dengan dibuka booth. Pameran makanan murah, sosialisasi kebijakan publik, pembuatan KTP gratis atau lainnya,” ujarnya.

Jadi, lanjut Rayendra, dengan CFD Pemda tidak hanya menyiapkan sarananya saja tapi prasarana lainnya seperti kesehatan, dan keamanan. (Sel)⁠⁠⁠⁠

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini