BEKASI TIMUR – Manajemen Grand Kamala Lagoon (GKL) tetap konsisten tutup mulut dan mengacuhkan wartawan saat diserbu pertanyaan usai pihaknya menghadiri panggilan DPRD dalam Rapat Dengar Pendapat yang dilakukan secara tertutup di ruang aspirasi kantor DPRD Kota Bekasi, Senin sore (09/01).
Saat ditanya wartawan untuk konfirmasi mengenai penyebab kejadian dan banyak korban, Project Director GKL, Putu Adi Priyatna, hanya berlalu dan hanya menjawab dalam dua kata saja.
“Nggak ada, nggak ada,” katanya di hadapan awak media sambil memasuki mobil dan meninggalkan kantor DPRD Kota Bekasi.
Sebelumnya, informasi mengenai runtuhnya tangga darurat Apartemen GKL juga terkesan ditutup-tutupi dari awak media. Sejak hari pertama, manajemen tidak mau mengonfirmasi dan juga tidak mengizinkan awak media melakukan peliputan di TKP.
Ditemui di lokasi terpisah, Ketua Komisi 1 DPRD Kota Bekasi, Ariyanto, mengatakan bahwa pihaknya bersama Komisi 2 DPRD Kota Bekasi telah melakukan pertemuan dengan Manajemen Grand Kamala Lagoon untuk meminta konfirmasi dan klarifikasi terkait beberapa hal.
“Ya kami minta konfirmasi dan klarifikasi. Yang pertama mengenai kejadian dibentaknya wakil wali kota, dan yang kedua mengenai korban, dan ketiga mengenai lambatnya evakuasi yang dilakukan,” ujar Ariyanto. (Sel)