Mengenal Android Nokia 6

Dunia teknologi sekarang memang sudah dikuasai oleh Android. Seakan tidak ingin “mati”, pada akhirnya Nokia menggunakan Andro untuk OS terdahulunya Microsoft, yakni Nokia 6.

Sejak pertengahan 2016 lalu, Nokia mengumumkan kerja sama dengan FIH yang tak lain adalah anak usaha Foxconn. Dalam waktu berdekatan, Nokia juga melisensikan properti intelektual berikut merek “Nokia” ke perusahaan baru dari Finlandia bernama HMD Global.

HMD Global dan FIH Mobile pun membagi peran masing-masing. HMD merancang mobile gadget di bawah bendera Nokia, sementara produksinya diserahkan ke FIH. Nah, FIH dan HMD-lah yang memikul beban untuk mengembalikan kejayaan Nokia di industri ponsel.

Sinergi antara Nokia, HMD Global, dan FIH membawa semangat baru dan menghasilkan Nokia 6 yang digodok dengan idealisme tinggi. Setidaknya begitu klaim HMD Global dengan disertai beberapa penjabaran teknis.

HMD Global mengatakan, layar Nokia 6 disusun beberapa lapisan dan terakhir dilaminasi dengan layar yang terpolarisasi. Alhasil, tampilan layarnya akan lebih adaptif terhadap beragam kondisi.

Layar disebut tetap cerah meski di bawah sinar matahari. Pengguna bisa membaca atau menonton video dengan nyaman di semua kondisi cahaya.

Selain itu, HMD Global juga sesumbar soal pembuatan tubuh Nokia 6 di pabrik Foxconn. Menurut perusahaan asal Finlandia tersebut, butuh 55 menit untuk menyatukan 6.000 macam aluminium menjadi struktur awal sebuah unit Nokia 6.

Selanjutnya, ada dua proses penganodaan secara terpisah yang memakan waktu lebih dari 10 jam. Masing-masing proses akan difinalisasi dengan pemolesan tak kurang dari lima kali.

“Hasil akhirnya adalah desain unibody yang terbuat dari aluminium dengan level tertinggi pada kualitas visual dan struktural,” begitu menurut HMD Global.

Nokia 6 memiliki fitur yang memenuhi pakem sebagai ponsel high-end. Layarnya berukuran phablet 5,5 inci dengan kualitas Full HD (1.080 x 1.920). Ada aksen layar melengkung 2.5D berkat Gorilla Glass bikinan Corning.

Kameranya masing-masing 16 megapiksel di belakang dan 8 megapiksel di depan. Kualitas audionya pun semestinya cakap dengan Dolby Atmos beramplifier ganda.

Meski demikian, “jeroannya” tak terlalu premium, yakni hanya mengandalkan Snapdragon 430. Sistem operasinya sudah Nougat 7.0.

Bodinya sendiri berbahan logam, membuat Nokia 6 tampil mewah. Di bagian bawah layar terdapat tombol Home, yang juga bisa difungsikan sebagai tombol pemindai sidik jari. Berikut spesifikasi lengkap Nokia 6.

– Ukuran layar: 5,5 inci dengan Gorilla Glass 2.5D
– Resolusi: Full HD 1.080 x 1.920 piksel
– Kerapatan layar: 403 ppi
– Chipset: Qualcomm Snapdragon 430
– RAM: 4 GB
– Kamera utama (belakang): 16 megapiksel
– Kamera selfie (depan): 8 megapiksel
– Media penyimpanan: 64 GB
– Slot penyimpanan tambahan: MicroSD hingga 128 GB
– Dual SIM: Ya
– Konektivitas: GPS, Bluetooth, 3G, 4G
– Sensor: Compass Magnetometer, Proximity, Accelerometer, Ambient Light, Gyroscope
– Dimensi: 154 x 75,8 x 7,85 mm (tinggi x lebar x tebal)

Dengan desain premium, fitur high-end, dan spesifikasi standar, harga yang dipatok untuk Nokia 6 relatif murah, yakni 1.699 yuan atau setara Rp 3,2 juta.

Sayangnya, Nokia 6 merupakan produk eksklusif untuk masyarakat Cina. Belum jelas apakah nantinya negara-negara lain juga kebagian ponsel tersebut atau tidak.

HMD Global punya alasan khusus memboyong produk comeback tersebut pertama kali di Negeri Tirai Bambu tersebut. Menurut Vice President Greater China HMD Global, Nestor Xu, Cina dianggap sebagai negara dengan potensi pasar paling strategis.

“Pasar Cina adalah yang terbesar dan paling kompetitif untuk smartphone. Bukan kebetulan kami memilih membawa ponsel Android pertama kami ke Cina bersama rekanan untuk jangka panjang (Nokia),” kata dia.

HMD Global mengatakan Nokia 6 merupakan pembuka jalan untuk kehadiran ponsel-ponsel Android Nokia lainnya sepanjang 2017. Menurut kabar yang beredar, ada lima lini yang sudah dipersiapkan. (Adm)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini