MEDANSATRIA – Wakil Wali Kota Bekasi, Ahmad Syaikhu, Kamis malam kemarin (09/02) akhirnya meluncurkan buku “Bekasi Rumah Kita” di hotel Santika Premiere Harapan Indah. Buku tersebut merupakan kumpulan tulisannya di blog Kompasiana sejak tahun 2013.
Dalam peluncuran buku tersebut, turut dihadiri oleh ketua komisi 4 DPRD Provinsi Jawa Barat, forum komunikasi pimpinan daerah Kota Bekasi, pimpinan dan anggota DPRF Kota Bekasi, sekretaris daerah, asisten daerah, dan segenap kepala SKPD, segenap tokoh agama, ulama, pimpinan parpol, tokoh pemuda, tokoh masyarakat Kota Bekasi, serta notulen acara televisi Indonesia Lawak Klub, Maman Suherman.
“Buku ini lahir untuk merefleksikan apa yang saya alami, ketika sempat saya menulis maka saya kirimkan di blog kompasiana. Tentu ini feedabacknya ke masyarakat. Ternyata banyak yang merespon baik tulisan ini dan berinisiatif untuk dibukukan,” ujarnya.
Buku pada peluncuran perdana yang dicetak 1.000 eksemplar ini juga dibagikan secara langsung pada undangan yang hadir. Namun, ia mengaku belum menjual bukunya secara bebas.
“Belum dijual bebas, baru dibagikan pada undangan. Nanti apabila banyak yang ingin juga membaca, mungkin akan kami cetak lagi di selanjutnya,” kata dia.
Judul dari buku setebal 200 halaman lebih ini, diceritakan olehnya terinspirasi dari istri dan anak-anaknya, dimana ia mengibaratkan Kota Bekasi layaknya sebuah rumah.
“Analogi kota seperti rumah. Tentunya ini banyak pelajaran dari istri dan anak. Permasalahan membangun kota sama dengan membangun rumah tangga. Dari segala unsur berbeda, namun dalam satu rumah bisa berbagi keindahan dan kesederhanaan. Rumah bisa jadi pelindung matahari dan bisa menghangatkan kehujanan. Membangun Bekasi seperti membangun rumah, maka lahirlah “Bekasi Rumah Kita”,” tutur Ahmad Syaikhu.
Ia berharap, kedepan bukunya juga bisa menjadi motivasi bagi para generasi penerus bangsa di Kota Bekasi untuk dapat juga berkarya seperti dirinya.
“Semoga buku ini jadi harapan dan motivasi untuk anak-anak di generasi sekarang supaya dapat menghidupkan tradisi literasi yang saat ini menghawatirkan, dan semoga kedepan akan banyak karya-karya untuk Kota Bekasi,” ucapnya. (Sel)