BEKASI BARAT – Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMK Kota Bekasi, I Made Supriatna, meminta kepada sekolah tingkat atas khususnya SMK, untuk meningkatkan soft skill anak didiknya.
Hal ini diungkapkan oleh Made melalui sambungan telepon, beberapa waktu yang lalu survei yang dilakukan oleh Kementerian Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN) atau Bappenas mengenai tingkat pengangguran saat ini lebih di dominasi oleh siswa lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) ketimbang lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA).
Kepada infobekasi.co.id, Jumat (26/5), ia secara khusus meminta agar para siswa di tingkat SMK bisa jauh lebih mendalami keahlian atau jurusan yang mereka ambil.
Ditambah lagi para siswa SMK juga harus bisa memiliki keterampilan tambahan (Soft Skill), sehingga ketika mereka lulus nanti keahlian yang dimilikinya sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI).
“Harus memiliki keahlian tambahan dan kemampuan serta pengetahuannya harus diperdalam,” himbaunya.
Selain itu, Made juga berharap adanya peran serta Pemerintah Daerah (Pemda) maupun Disdik setempat terkait hal tersebut.
Melalui peningkatan kerjasama antara pihak sekolah (SMK), Pemda dan dunia usaha, maka program yang digelontorkannya pun harus bisa mendukung langkah atau lulusan SMK agar bisa mengimplementasikan kemampuan yang dimilikinya.
“Harus ada simbiosis mutualisme antara sekolah, Pemda maupun Disdik setempat, sehingga langkah ini bisa didukung secara nyata,” pintanya.
Dengan begitu, anggapan bahwa perusahaan-perusahaan asing tidak mau menerima atau mempekerjakan lulusan SMK karena tidak mampu atau memiliki kemampuan kerja yang tinggi dan tidak memiliki kemampuan beradaptasi yang tinggi, bisa ditepis dan dibuktikan dengan langkah nyata berupa kemampuan para lulusan SMK yang memiliki kriteria tinggi dan didukung oleh program keahlian yang mumpuni sekolah.
“Harus bisa dibuktikan bahwa lulusan SMK itu memiliki kompetensi yang tinggi di bidangnya,” singkatnya.
Sebelumnya, Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan, Kementerian PPN atau Bappenas Subandi mengungkapkan, permasalahan dengan siswa SMK kebanyakan adalah terkait soft skill.
“Ternyata kalau menurut kajian bank dunia kemampuan soft skill anak-anak SMK itu rata-rata nasional di bawah lulusan SMA,” kata Subandi di Hotel Pullman, Jakarta, Senin 22 Mei 2017. (Apl)