BANDUNG– Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Jawa Barat nomor urut 3, Ahmad Syaikhu mengunjungi pusat kerajinan rajut Binong Jati Kota Bandung. Tujuannya adalah melihat langsung proses kerajinan yang sudah berlangsung turun temurun ini guna menyerap aspirasi dari para pengrajin.
Cawagub pasangan ASYIK (Ajat – Syaikhu) ini, dalam kunjungannya mendapati kendala kendala yang dihadapi para pengrajin. Ketersediaan bahan baku, pemasaran, dan permodalan menjadi pokok persoalan.
Syaikhu mengatakan bahwa, para pengrajin sebenarnya sudah mendapatkan bantuan dari pemerintah, namun peran pemerintah masih harus lebih ditingkatkan kembali. Para pengrajin ini, kata dia merupakan tulang punggung perekonomian.
“Pengembangan UMKM industri rajut perlu kita majukan sebagai sebuah andalan kerajinan Kota Bandung sebagai destinasi wisata sehingga pemberdayaan ekonomi masyarakat bisa meningkat,” kata pria yang akrab di sapa ustad ini, Jumat (23/02).
Syaiku melanjutkan, peran Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) kedepan harus bisa mengatasi kendala yang di hadapi para pengrajin terkait ketersediaan bahan baku. BUMD ini lantas diarahkan untuk fokus menangani bisnis ini, sehingga stok bahan baku terjamin dan pengrajin mudah mendapatkannya.
Dan, pemerintah juga harus turut aktif mengawasi tata niaga stok bahan baku. Dengan begitu, kata Syaikhu, ketersediaan barang bisa terkendali sehingga harganya terjangkau. Bila perlu, nantinya disubsidi. “Selain itu, alat mesin yang canggih dan ketrampilan tangan juga perlu ditingkatkan,” ujar dia.
Untuk permodalan sendiri, Syaikhu mengatakan, hendaknya tersedia fasilitas kredit modal bagi pengrajin yang mudah dan ringan. Yang tak kalah penting, kata dia, peran koperasi pengrajin. “Koperasi perlu dioptimalkan sehingga dengan prinsip gotong royong permasalahan bisa teratasi,” kata dia.
Lebih lanjut, Syaikhu mengungkapkan, aspek pemasaran yang saat ini menjadi kendala bagi para pengrajin harus diberikan solusi. Ia mencontohkan, antara lokasi sentra industri rajut harus lebih dekat dengan kawasan wisata belanja. Dengan begitu, kata dia, sentra rajut ini mudah dikunjungi para wisatawan yang akan berbelanja rajut Binong.
“Jangan jadi industri saja, tapi ada wisata edukasi bagi anak-anak TK juga harus mulai di perkenalkan. Harapannya, mereka bisa mengenal kerajinan rajut sejak dini. Dan, peran pemerintah selanjutnya yakni memfasilitasi seperti tempat parkir yang nyaman yang bisa ditempuh dengan mudah,” tandasnya. (bams)