Infobekasi.co.id – Puluhan orang tua calon siswa mendatangi kantor Dinas Pendidikan Kota Bekasi di Jalan Lapangan Tengah, Bekasi Timur, Kamis, 2 Juli 2020. Sebab, data input jalur zonasi tidak sesuai sehingga anaknya rentan tidak diterima di sekolah negeri.
“Di google maps rumah dengan sekolah itu jaraknya sekitar 983 meter, begitu mendaftar jaraknya berubah menjadi 1,2 kilometer,” kata Reni, 40 tahun, salah satu wali murid.
Ia mendaftarkan anaknya sekolah di SMP Negeri 50, Kelurahan Sepanjangjaya, Rawalumbu. Sejak hari pertama dibuka pada Selasa, 1 Juli kemarin anaknya sudah “ketendang” karena jarak rumah dan sekolah kalah dengan yang lainnya.
“Saya datang memperbaiki titik koordinat,” kata dia.
Orang tua siswa lainnya, Dewi, 35 tahun mengatakan datang ke Kantor Dinas Pendidikan untuk memperbaiki titik koordinat. Sebab, anaknya sejak hari pertama pendaftaran sudah tereliminasi dari persaingan zonasi.
“Padahal jarak rumah cuma 200 meter, sementara ketika diinput 1002 meter,” kata dia.
Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Uu Saeful Mikdar mengatakan pihaknya membantu perbaikan data titik koordinat yang tidak sesuai akibat salah input operator.
“Itu hal biasa, karena human eror. Itu pasti ada,” ucap Uu kepada wartawan. (fiz)
