Infobekasi.co.id – Wali Kota Rahmat Effendi menyampaikan beberapa alasan yang membuat pemerintah membuka sekolah secara terbatas, meskipun penularan Covid 19 di wilayahnya masih terus terjadi. Ini juga lebih cepat dibandingkan arahan dari Kemendikbud mulai tahun ajaran baru.
“Yang pertama adalah tetangnya kebutuhan, akan sekolah tatap muka, karena untuk proses pembelajaran dari segi daring itu anak-anak kan tau sendiri, lebih banyak tidak efektif dan satu lain hal,” ujar Rahmat saat ditemui infobekasi di Stadion Patriot Chandrabaga, Pada Selasa (23/03) Siang.
Dia menjelaskan adapun yang menjadi tolak ukur bagi Pemkot Bekasi dalam melakukan proses pembelajaran tatap muka di sekolah, hal itu dikarenakan pada saat ini sebanyak 92 persen wilayah di Kota Bekasi sudah berada di dalam zona hijau dalam penyebaaran Kasus Covid-19.
“92 persen daerah kita sudah berada di zona hujau, berarti tingkat penyebaran Kasus Covid-19 di lingkup RT itu sudah tidak ada kasus,” katanya.
Rahmat menerangkan, kemudian dari pihak orang tua wali murid, apabila masih ada rasa khawatir kepada anaknya dalam proses pelaksanaan pembelajaran tatap muka. Sekolah daring juga tetap dibuka. Adapun kegiatan belajar sejak awal pekan ini, diikuti oleh 110 sekolah, dimana setiap sekolah hanya diizinkan membuka tiga kelas.
“Kalau rasa ke khawatiran di sekolah, seumpamanya nanti anak-anak itu liar atau seperti apa, sekolah kan sudah mempunyai standarisasi untuk protokol kesehatannya, dan bagi orang tua wali murid, sekarang kan anak di anter ke sekolah oleh orang tuanya, terus dibawakan bekal dan setelah pulang anak dijemput,” terangnya.
Sehingga,kata dia pihak sekolah melakukan pengawasan kepada siswa, ketika siswa berada di dalam sekolah untuk melakukan proses pembelajaran, sedangkan orang tua wali murid melakukan pengawasan terhadap anaknya, ketika melakukan pengantaran dan penjemputan pada waktu pulang sekolah.
“Apabila orang tua wali murid yang masih takut untuk mengizinkan anaknya agar bisa belajar disekolah, ya enggak apa-apa, dia (siswanya) kan juga masih ada proses belajar melalui daring yang disiapkan dari pihak sekolah,” tutupnya.
Kontributor: Denny Arya Putra