Info Bekasi – Setelah terhenti dua tahun karena pandemi Covid-19, hiburan murah dalam rangka memeriahkan lebaran, kembali digelar perangkat Desa Tridayasakti, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Sabtu dan Minggu (07-08/05/2022).
Lomba rampak bedug yang digelar di halaman kantor desa, meriah, masyarakat tumpah ruah menyaksikan kegiatan tersebut. Suara riuh diiringi rentak tabuhan bedug, diselingi tingkah puluhan orang berjingkrakan sambil bersorak, memenuhi halaman kantor Desa Tridayasakti.
Dua tenda berukuran 12 X 3, berada di sisi timur dan barat di bawahnya ada tiga beduk berukuran sedang, dihiasi rumbai-rumbai. Satu panggung di sisi utara sebagai tempat pembukaan.
Ada enam beduk berjajar di bawah tenda. Masing-masing bertuliskan RW 01, 02, 03, 04, 05 dan RW 06, “Ada enam RW di wilayah ini,” ujar Suwardi, Kepala Desa Tridayasakti. Tambun Selatan, saat dihubungi.
Suwardi menyebutkan, enam beduk itu mewakili RW yang ada di perkampungan desanya dan ikut menjadi peserta lomba rampak beduk. ”Sudah enam kali kami mengadakan kegiatan ini dan sengaja dilaksanakan untuk memeriahkan Idul Fitri,” ujar Suwardi.
Suara tabuhan beduk yang menjadi irama rampak dinamis membuat penonton sesekali menggerak-gerakan kepala dan bahunya. Sementara anak-anak beserta kaum ibu, bersorak juga meningkahi irama beduk yang dinamis itu.
Satu orang menabuh beduk sedangkan dua sampai empat orang lainnya memukul kentongan dan bodi beduk serta beduk tambahan. Para peserta ini mengenakan kostum berseragam dan saat mereka mendapat giliran menabuh, para pemakai kostum ikut bergerak secara rancak dan riang.
Ada tiga penilaian dalam lomba yang jurinya diambil dari anggota Lasqi Jakarta Timur ini . “Tahun lalu RW 06 yang dapat juara, selain irama yang dihasilkan bagus, suporternya juga banyak serta kostum yang dikenakan bagus,” lanjut Suwardi, soal tiga kriteria penilaian.
Ide ini memang usulan dari beberapa pengurus RW yang menginginkan ada suasana baru dalam idul Fitri, “Ini juga supaya warga tidak pergi kemana-mana,” lanjut Suwardi.
Karenanya setiap tahun sepekan atau dua pekan setelah lebaran kegiatan tidak diadakan. Selain suporter dari enam RW, sejumlah pedagang juga memenuhi halaman kantor desa, karuan saja penonton pun mengerumuni pedagang makanan dan menambah suasana meriah lebaran di desa itu.
Reporter: Saban