Tahu Sumedang OM Dimyat, Doa dan Harapan

infobekasi.co.id – Banyak cara mengisi waktu luang dengan berwirausaha. Banyak ide bernilai ekonomis, jika dilakukan oleh orang yang mau berusaha dan berdoa. Pantang menyerah, konsisten, dan tidak gengsi. Itu kunci bisnis dalam berdagang.

Salah satunya, Dimyat (49) seorang guru di salah satu sekolah swasta di wilayah Bekasi ini punya fikiran fisioner dan berjiwa wirausaha.

“Saya berfikir nanti setelah saya pensiun jadi guru mau ngapain?. Nah, ide usaha tahu sumedang muncul. Apalagi kuliner ini jadi ciri khas makanan Sumedang, perlu dikenalkan ke seluruh masyarakat,” ucap Dimyat saat berbincang dengan jurnalis infobekasi.co.id, Senin (30/1/23) malam.

Pria asli Sumedang tersebut, pernah ikut pelatihan wirausaha, pelatihan sosio enterpreuner. Bermodal ilmu dari pelatihan usaha tersebut, dirinya langsung tancap gas. Impian membuka kuliner tahu sumedang didepan mata. Kini Dimyat sudah punya beberapa lapak dan beberapa karyawan tahu sumedang.

“Modal nekat ini. Beli gerobak seken harga 1,7 juta. Bismillah, saya beranikan diri buka usaha tahu sumedang,” kenang Ayah tiga anak ini.

“Saya asli orang Sumedang. Terpanggil untuk jualan tahu kedaerahan. Sebab, siapa lagi kalau bukan kita-kita putra daerah yang melestarikan kuliner khas daerah,” sambung Dimyat.

Pria lulusan Magister Pendidikan Agama Islam ini mengaku, pertama kali membuka kuliner tahu sumedang di tempat Saung Qur’an berlokasi di Kampung Nangka, Kota Bekasi.

“Saya ingat buka tahu sumedang saat pandemi. Lapaknya juga di Saung Alqur’an dekat rumah saudara,” cerita Dimyat.

Kreatifitas dibutuhkan, sebab itu Dimyat memutar otak untuk memanjakan para pelanggan. Bukan hanya tahu sumedang saja, ada jajanan lainnya di lapak tahu sumedang miliknya.

“Varian tahu isi ukhuwah, tahu walik (tahu dibalik diisi adonan tepung tapioka), keripik tahu, nanti ada nasi tutug khas daerah Sumedang. Kalau mau pesan bisa juga via Whatsaap di 089674106123” katanya.

Seiring waktu berjalan, Dimyat melebarkan sayap, mencoba berjualan di depan jalan raya Kampung Nangka dekat rumah sang mertua.

“Tahun 2021 saya coba jualan di depan jalan raya Kp. Nangka. Setelah itu pindah lagi saat awal bulan Ramadhan 2021, sampai sekarang di Wakul (Wahana Kuliner), Pesona Anggrek, Harapan Jaya,” ujarnya.

Dimyat punya impian. Impian membuka peluang usaha. Sebab baginya, sebaik-baik manusia ialah manusia yang bermanfaat untuk sesama.

“Ke depannya saya ingin bikin seribu gerobak tahu sumedang. Memasyarakatkan kuliner daerah. Memberdayakan para pemula yang ingin berwirausaha,” pungkasnya.

(Dede Rosyadi)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini