infobekasi.co.id – Mirip tapi beda nasib. Penjual kuliner tahu gejrot di Jalan KH. Agus Salim, Kota Bekasi, memang mirip dengan raja dangdut Rhoma Irama. Rambut keriting ikal, dan gaya penampilannya juga mirip.
Bedanya Rhoma Irama di Jalan Agus Salim ini adalah penjual tahu gejrot dari Cirebon, Jawa Barat. Dengan gerobak ukiran warna merah, makin nyentrik saja Rhoma Irama KW tersebut.
Raja Dangdut H. Rhoma Irama dengan Rhoma Irama pedagang tahu gejrot sama-sama punya penggemar, hanya beda nasib, tapi punya selera yang sama, yaitu pencinta musik dangdut sejati.
“Sering kalau pembeli mampir ke sini, suka minta foto bareng. Kata mereka saya mirip Raja Dangdut Rhoma Irama. Dibilang begitu, saya sih biasa ajah,” ucap Ia saat berbincang santai dengan jurnalis infobekasi.co.id, Sabtu (17/04/2023) malam.
Pria kelahiran Cirebon dengan nama asli Toif Abdurrahman ini mengaku sudah berjualan tahu gejrot selama 10 tahun. Sebelumnya, Dia juga pernah bekerja jadi kuli bangunan dan melalang buana ke beberapa daerah, termasuk Bali.
“Dulu jadi tukang bangunan. Pernah ke beberapa daerah juga, termasuk pernah ke Bali. Ya namanya juga cari rezeki, apa ajah kita kerjain selagi itu halal,” ujar Ayah empat anak ini.
Selama melalang buana ke berbagai daerah sebagai kuli bangunan. Ia pada akhirnya memutuskan untuk beralih profesi berdagang tahu gejrot. Lokasi dagangnya di Jalan KH. Agus Salim, Kota Bekasi.
“Sampai sekarang saya istiqomah jualan tahu gejrot ajah lah. Mau sepi, rame pembeli, saya sekarang dagang ajah. Rezeki Tuhan yang atur, asal kita mau berusaha dan doa,” tuturnya.
Menariknya, Ia mengaku pernah ikut audisi mirip artis Rhoma Irama yang pernah diadakan di stasiun televisi swasta, dan menyabet juara II.
“Zaman dulu pernah ikut audisi mirip artis. Presenternya komedian Taufik Savalas. Enggak nyangka saya juara II, dapat hadiah waktu itu Rp.1 juta. Alhamdulillah rezeki,” kenangnya.
Audisi tersebut juga memang secara mendadak, lantaran dirinya didaftarkan oleh kawannya. Saat masuk seleksi, Ia hanya nurut saja tidak ada persiapan saat itu.
“Daftar audisi itu didaftarin. Tahu-tahunya saya dipanggil televisi, ikut lomba mirip artis Rhoma Irama. Kekurangan saya cuma satu, enggak bisa nyanyi. Coba kalau bisa nyanyi, mungkin juara 1 saat itu ya,” ungkap Ia sambil tersenyum sumringah.
Meski demikian, Ia masih bersyukur bisa menafkahkan anak dan isterinya hingga saat ini dengan modal berjualan tahu gejrot. Anak-anaknya bisa sekolah lulus SMA.
“Bersyukur ajah, jualan begini juga bisa nafkahin keluarga. Anak isteri juga bahagia. Terima rezeki berapapun penghasilan saya,” ucapnya.
Ia kadang kerap mendapatkan orderan jualan di tempat hajatan. 150 porsi siap disajikan buat para tamu. Makan tahu gejrot gratis.
“Pernah dapat orderan gede. Biasanya saat hajatan, dagangan kita diborong. Alhamdulillah rezeki nomplok. Berkah,” kisah Ia.
Para pelanggannya, tidak menentu. Mulai dari orang bermobil hingga orang pejalan kaki pernah mencicipi tahu gejrot racikan Rhoma Irama ini.
“Kalau pejabat yang beli saya enggak merhatiin ya. Saya fokus ngulek bumbu. Yang saya tahu sih ada ajah yang beli orang pake mobil. Ada juga orang biasa, juga sering beli. Kan kita jualan dipinggir jalan,” candanya sambil menyeruput segelas kopi.
Baginya, kebahagiaan hidup itu tidak selalu diukur dengan materi. Tapi, jiwa yang selalu happy dan bersyukur.
“Intinya hidup nikmatin ajah. Jalanin, syukuri. Kalau saya, sambil dengerin lagu-lagu bang Haji Rhoma yang penuh dengan syair dan syiar. Hati bersyukur, pikiran terhibur,” pungkasnya.
Berikut Cuplikan Rhoma Irama Saat Meracik Bumbu Tahu Gejrot:
(Dede Rosyadi/deros)