Tradisi Orang Betawi Bekasi, Sekampung Patungan Kerbau Buat Lebaran

infobekasi.co.id – Momentum Bulan Ramadan menjelang Lebaran Idul Fitri menjadi berkah bagi pedagang hewan kerbau. Sudah menjadi kebiasaan dari dulu, masyarakat Betawi Bekasi ramai-ramai membeli kerbau secara patungan.

Nanti, kerbau patungan itu disembelih jelang H-2 Lebaran. Warga kumpul di satu tempat, masing-masing membawa peralatan sembelih. Nah, daging kerbau dimasak semur kecap bersama ketupat,  dihidangkan saat hari raya lebaran.

Salah Satu penjual hewan kerbau, Haji Jayadi (56) mengaku punya sejarah bagaimana dirinya berkecimpung jualan hewan kerbau saat lebaran idul fitri. Larisnya daging hewan kerbau di Bekasi jelang lebaran menjadi peluang usaha, sekaligus menjaga tradisi budaya Betawi yang kini mulai dilupakan.

“Dulu tahun 1998 saya ikut jualan kerbau di pasar. Bantu orang tua jualan kerbau. Nah, dari situ saya belajar jualan sampai sekarang. Kalau dihitung lamanya main kerbau (dagang) udah sekitar 25 tahun dah,” ucap Haji Jaya panggilan akrab Haji Jayadi saat bercerita di kandang kerbau miliknya, di Jalan Sersan Marjuki, Pekayon, Bekasi, Sabtu (8/04/23).

Lelaki asli Betawi Bekasi ini mengaku, larisnya penjualan hewan kerbau saat Ramadan lantaran mayoritas warga Bekasi lebih suka dengan daging kerbau, untuk menu santap hidangan bersama ketupat.

“Di Bekasi sini, masyarakat biasanya emang dari dulu pada nanding daging (patungan beli daging kerbau). Nanti kerbau itu disembelih bersama-sama warga, menjelang lebaran. Baru dah dikasih sesuai jumlah tanding daging,” tutur Haji Jaya.

Jam terbang sebagai penjual hewan kerbau, membuat Haji Jaya memantapkan menjadi penjual hewan kerbau hingga saat ini. Namun, seiring perkembangan zaman, stok hewan kerbau sudah mulai langka, khususnya di sekitar Bekasi.

“Sekarang kendalanya persediaan hewan kerbau sudah mulai langka di Bekasi. Kita kudu cari kerbau dari luar Bekasi, seperti ke Wanayasa, Purwakarta. Sebab, kalau kita enggak sediain, biasanya pelanggan tiap tahun ada ajah yang nyari ke sini,” kata pria asli Betawi tersebut.

Lahan yang sudah tergerus pembangunan, perkembangan zaman, masyarakat yang biasanya petani dengan persediaan rumput dan hamparan sawah kini sudah jarang ditemui. Hal itu menyebabkan Kelangkaan hewan kerbau di Bekasi.

“Ya gimana lagi. Lahan rumput, sawah udah langka sekarang di Bekasi. Orang yang pelihara kerbau juga kesulitan cari pakan rumput. Sementara kita orang Betawi mayoritas masih suka daging kerbau buat lebaran. Mau enggak mau kita nyari stok kerbau ke wilayah lain,” ungkap lelaki asli kelahiran Bekasi Pekayon tersebut.

Meski demikian, Haji Jaya tidak pantang menyerah. Ia tetap melestarikan jualan kerbau saat lebaran. Bahkan, salah satu anaknya kini mulai mengikuti jejak Haji Jaya berjualan hewan untuk hari raya lebaran Idul adha dan Idul Fitri.

“Ada anak satu yang ikut main (jualan) hewan. Biar tetap lestari tradisi makan daging kerbau. Kalau bukan kita yang lestariin, siapa lagi. iya kan,” katanya.

Nurhasanuddin, Salah satu pelanggan Haji Jaya mengaku, masyarakat sekitar Bekasi kerap membeli hewan kerbau ketimbang sapi untuk disembelih jelang hari raya idul fitri.

“Lebaran kalau enggak makan daging kerbau rasanya ada yang kurang. Soalnya udah tradisi dari tahun ke tahun, makan daging semur kerbau sama ketupat. Wah mantaap itu,” ujar Nurhasan, pria asal Bekasi Utara ini.

Lebih jauh, Dia bercerita, tradisi patungan kerbau diadakan ketika sebelum bulan Ramadan, bulan puasa bisanya kerbau diangon dulu (dipelihara), nanti jelang idul fitri, baru disembelih beramai-ramai warga sekampung.

“Patungan kerbau udah jadi tradisi warga asli Bekasi dari dulu.Kalau buat lebaran menu idul fitri, kebanyakan orang Betawi pada patungan daging kerbau. Motong kerbaunya juga rame-rame orang sekampung. Seru dah pokoknya,” tutup Nurnasanuddin.

Ini suasana di Lapak kandang kerbau Haji Jaya jelang lebaran Idul Fitri:

(Acan/Deros dede Rosyadi)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini