Lebaran di Bekasi Tempo Dulu Seminggu Baru Kelar

infobekasi.co.id – Sekitar era 90-an, masyarakat Bekasi yang mayoritas Betawi saat hari raya lebaran idul fitri tumpah ruah di mana-mana.

Mulai dari anak kecil hingga dewasa, hilir mudik menyambangi rumah saudara. Biasanya rumah yang disambangi pertama, mulai dari yang paling tua, setelah itu baru ke rumah-rumah warga sekampung.

Momen ini masyarakat Betawi Bekasi semuanya keluar rumah, pakai baju baru, sandal baru, peci baru, kokoh baru, sarung baru. Pokoknya semuanya serba baru.

Tiap kampung ramai saling sapa, saling salaman minta maaf dan saling memaafkan, sambil membawa kue khas Betawi, dodol, tape, uli dan kue tradisional lainnya. Seru campur haru, sebab ada yang saling memaafkan sambil menangis.

Biasanya lebaran di Bekasi tempo dulu tidak cukup sehari. Bisa seminggu, bahkan sebulan. Lantaran banyaknya saudara yang musti disambangi.

Saat itu juga kendaraan mobil dan motor masih langka. Masyarakat masih berjalan kaki, naik becak, dan sepeda ontel. Apalagi Handphone (hp) saat itu masih langka, bahkan belum ada sama sekali yang punya.

Di tambah kondisi jalan saat itu masih tanah, dan sepi. Membuat masyarakat musti butuh waktu lama jarak tempuh sampai ke rumah saudaranya.

Tidak ada rasa malas, bahkan lelah. Masyarakat Bekasi saat itu kuat silarurahim ke sanak saudara. Ibaratnya, kalau belum ketemu, belum sah lebarannya.

Jika mereka yang memiliki keluarga besar. Biasanya sebulan juga belum kelar itu lebaran. Sebab, masyarakat Betawi itu jika sudah ketemu saudara, apalagi momen lebaran, bakalan lama ngobrol ngalor ngidul (apa saja diobrolin) hingga lupa waktu.

Masyarakat Betawi Bekasi saat itu memang kuat tradisi menyambangi sanak saudara, meski harus menyebrangi kali, melewati galengan sawah. Pokoknya wajib datang lebaran.

Lebaran, dimanfaatkan untuk saling mengenal keturunan dari kakek buyut. Bahasa Betawi, agar tidak mati obor. Tidak heran jika antar kampung masih ada ikatan saudara.

Seiring kemajuan teknologi dan perubahan zaman. Masyarakat tidak perlu susah payah menyambangi sanak saudaranya. Dengan modal alat komunikasi handphone, jarak dan waktu tidak menjadi penghalang.

Lebaran yang biasanya seminggu, bahkan sebulan baru tuntas. Dengan sekejap bisa disampaikan lewat pesan bertuliskan mohon maaf lahir batin.

(Deros. D.Rosyadi)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini