infobekasi.co.id – Suasana jalan mulai sepi. Saat itu, jam menunjukan pukul 23.17 WIB. infobekasi, mencoba menelusuri jalan sepanjang Kampung Bulak Macan (kini Jalan Macan Raya), Bekasi Utara, Kota Bekasi.
Saat memasuki perumahan Seroja menuju Jalan Macan Raya, kita melewati jembatan kali, beberapa meter ke perumahan Seroja, ada Gedung Pertemuan bercat putih yang pernah dibangun era Presiden RI, Soeharto.
Jalan berliku, ditambah padat rumah penduduk membuat kita musti pelan mengendarai kendaraan. Di tegongan (belokan) menuju kawasan Bulak Macan, terpampang plang jalan papan nama, yakni Jalan Macan Raya, disertai kode pos wilayah.
Di kanan dan kiri jalan sudah padat rumah penduduk, dan deretan toko sekaligus pedagang kuliner kaki lima. Saat menelusuri melewati lebih dalam jalur Jalan Macan Raya, hanya tersisa lahan kosong sedang digarap menjadi perumahan.
Padahal, di wilayah Jalan Macan Raya dulunya santer alias kesohor, tempat sarangnya binatang loreng yang terkenal buas itu berkumpul dan lalu lalang menguasai kawasan tersebut.
“Orang tua kita dulu sering bilang, kawanan Macan kalau lagi keluar bergerombol mainnya sampai ke kali Seroja. Nanti balik lagi ke bulakan ini,” tutur Warga Bulak Macan, Bekasi Utara, Sadelih, kepada infobekasi.
Sebelum ada perumahan, apalagi ada Summarecon Bekasi (SMB), Kampung itu sepi dilintasi pengendara. Bisa kehitung dengan jari saat malam hari pengendara melintas.
“Orang-orang kan dengernya dulu kampung bulak macan serem. Jadi takut lewat sini. Sekarang mah enggak, udah dekat dengan Mall SMB, pada berani lewat,” kata lelaki Betawi paruh baya tersebut.
Setiap zaman ada penghuninya, setiap penghuni ada masanya. Kampung Bulak Macan kini dipadati manusia, dan aktifitas warga sekitar. Macan yang dulunya berkuasa, kini hanya tinggal cerita.
(D.Rosyadi)