Bekasi Timur– WAS (11), korban yang tahun ini baru lulus dari SDN Margahayu IX, Bekasi Timur ini terlihat depresi akibat perlakuan dari guru olahraga tempatnya bersekolah. Demikian dikatakan oleh ibu korban (DH) saat dijumpai di kontrakannya di Margahayu, Bekasi Timur , Selasa (23/6).
“Anak saya sekarang malu untuk keluar rumah bahkan selalu minta segera pulang ke kampung Bapaknya di Purbalingga, Jawa Tengah, lalu sekolah di pesantren,” Ucap DH.
Selain itu, lanjut DH, saat ini sosok WAS jadi pemarah dan sering murung dikamar. Bahkan WAS sudah tidak ingin melanjutkan sekolah di Kota Bekasi.
Salah satu komisioner KPAI Kota Bekasi Rury Arif menuturkan bahwa, KPAI Kota Bekasi sebenarnya sudah melakukan pendampingan, bahkan Rury ingin DH itu selalu berkoordinasi dan berkomunikasi dengan KPAI terkait kasus yang menimpa anaknya.
“Kita sudah berusaha lakukan pendampingan, cuma ibunya (DH) susah, malahan pagi ini dia datang sendiri ke Polres. Ini kasus yang sangat membahayakan bagi kejiwaan WAS, kita akan bantu agar Kejiwaan WAS cepat pulih,” tuturnya.
Sementara itu, warga dilingkungan DH, sangat mengecam dengan adanya perlakuan dari guru olahrga yang dikatahui berinisial S itu. Bahkan saat di telusuri, warga sempat menceritakan bahwa, bukan hanya WAS yang menjadi korbannya.
“S terkenal orangnya Kasar. Bukan hanya WAS yang menjadi korban, akan tetapi masih ada lagi korban keisengan guru tersebut. Cuma terhadap WAS yang terparah,” Ujar salah seorang warga, Rizal (56) yang rumahnya tidak jauh dari kediaman korban.
Bahkan, diketahui dari Rizal, pelaku sempat bersumpah di depan kitab suci bahwa ia tidak melakukan perbuatan asusila itu.
“Tapi bukti visum jelas menunjukkan kebenaran perlakuannya. Sungguh memalukan, semoga hukuman setimpal diterima oleh guru tersebut.” Tandasnya. (Sel)