BEKASI SELATAN – Lembaga Swadaya Masyarakat Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) Kota Bekasi, ironis melihat dunia pendidikan di Kota Bekasi. Pasalnya, para murid di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Margajaya Dua, Bekasi Selatan, tidak menggunakan mebelair (meja dan kursi belajar) saat proses belajar mengajar, karena tidak tersedianya fasilitas tersebut.
Yanto Kamto, selaku Ketua Divisi Non Litigasi LSM GMBI Kota Bekasi, mengungkapkan kepada infobekasi.co.id “Tatkala pemerintah Kota Bekasi sedang membangun ruang belajar atau kelas di setiap tahunnya, tetapi dinas terkait tidak melengkapi sekolah tersebut dengan mebelair, tentunya kasus ini merupakan kasus yang sangat ironis,” ujar Yanto, Selasa (16/02).
Lebih dalam Yanto mempertanyakan, kenapa hal seperti ini bisa terjadi di Kota Bekasi, padahal sekolah tersebut dekat dari pusat pemerintahan Kota Bekasi?
“Patut kita pertanyakan hal seperti ini, dan menjadi perhatian khusus untuk Disdik dan UPTD pendidikan Bekasi Selatan. Ini terjadi didepan mata kita, artinya semua masyarakat harus juga melihat persoalan ini. Kita pertanyakan, pihak terkait kemana saja selama ini? Memangnya tidak ada usulan pada tahun anggaran sebelumnya? Jangan terkesan terburu-buru, baru dilaksanakan setelah kasus ini mencuat ke media dan diketaui publik,” kata Yanto.
Dirinya berharap penuh agar pemerintah Kota Bekasi, khususnya Dinas Pendidikan, dapat segera melengkapi fasilitas belajar di sekolah, agar para murid dapat belajar secara optimal.
“Saya berharap fasilitas anak-anak kita di sekolah, harus segera dilengkapi oleh dinas terkait, agar kedepannya ini menjadi kasus yang terakhir di Kota Bekasi, agar para murid di sekolah dapat belajar secara optimal,” kata dia. (Ez)