BEKASI TIMUR – Pecinta kuliner pedas pasti tertantang dengan yang satu ini. Gimana nggak? Kamu bisa makan gratis di Ayam Geprek Jogja, yang terletak di Jalan Baru, Duren Jaya, Bekasi Timur, tapi dengan syarat harus pakai lebih dari 75 cabai.
Salah seorang warga Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, Riza Akbar (22), adalah pencatat rekor terakhir di tempat makan ini, setelah ia bersaing dengan beberapa pelanggan yang mencoba. Semalam, Rabu (27/07), Riza Berhasil memakan habis ayam gepreknya dengan 75 cabai! Duh, nggak kebayang pedasnya kaya apa.
“Pedes sih nggak terlalu, cuma rasa pahitnya aja nggak nahan. Karena kan semakin pedas cabai, rasa pahitnya itu semakin keluar,” komentar Riza kepada infobekasi.co.id usai menyantap habis hidangannya.
Riza mengaku, memang sudah sejak umur 6 tahun dirinya hobbi makan pedas. Bahkan, setiap bikin sambal di rumahnya, Riza tak pernah menghitung jumlah cabai yang dipakainya.
“Hobbi. Dirumah suka makan cabai seambilnya aja. Makanya waktu tau tantangan ini dari facebook, saya penasaran dan nyoba ke sini. Ini sih kedua kalinya saya kesini. Waktu pertama saya nyoba, saya hanya pakai 25 cabai, tapi nggak mencatat rekor waktu itu,” kata Riza.
Sementara itu, pemilik Ayam Geprek Jogja, Tirto Fadlan (24), mengatakan bahwa dirinya memang sengaja membuat tantangan ini, dengan dilandasi rasa penasarannya sekaligus menjadi bagian dari promosi.
“Kami kan memang bikin cabai sesuai dengan keinginan pembeli, mau berapa jumlahnya. Nah awalnya ada yang pakai 25, 30. Makanya dibuatlah tantangan ini. Ternyata lumayan juga yang merasa tertantang dan penasaran mau coba,” kata dia.
Lanjut Tirto, dirinya menjamin pembeli yang sanggup mencatatkan rekor dan menghabiskan makanannya sampai bersih, tidak akan diminta membayar uang makanan yang dipesannya, alias gratis.
“Lumayan banyak yang berhasil, tapi banyak juga yang gagal. Soalnya syaratnya kan harus bersih habis semua sambel dan ayamnya. Kita awalnya mulai tantangan ini dengan 30 cabai. Trus berlanjut sampai malam ini, 75 cabai rekornya,” ujarnya.
Untuk cabai yang digunakan sendiri, Tirto mengaku menggunakan cabai rawit merah atau yang biasa disebut cabai setan.
Usaha yang didirikan Tirto bersama rekannya Dodi ini, awalnya terinspirasi dari Yogja. Dimana sejak 2012, ayam geprek menjadi makanan yang digemari di sana.
“Kami juga mengikuti gayanya Yogja. Dari harga, yang di sini hanya Rp 12 ribu per satu porsi ayam, nasi Rp 3 ribu tapi ambil sendiri, cabainya sesuai permintaan tanpa biaya tambahan. Disana juga seperti itu. Dan ternyata, pasarnya masuk juga di sini,” jelasnya.
Dalam sehari, Ayam Geprek Yogja yang baru berdiri pada April 2016 ini bisa menghabiskan sampai 45 porsi ayam dan 2 kg cabai.
“Kami buka mulai jam 10 pagi hingga 10 malam. Kalau ramainya dijam makan siang dan setelah magrib,” ujarnya. (Sel)
