BEKASI SELATAN – Kepala Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Jawa Barat, Arif Ramdhani mengungkap bahwa potensi Zakat untuk provinsi Jawa barat bisa mencapai Rp 11 hingga 15 Trilyun, mengingat Provinsi Jawa Barat memiliki penduduk muslim terbesar di Indonesia.
Hal tersebut diungkapkannya usai menghadiri agenda pendistribusian dana zakat Rp 1 Milyar oleh Baznas Kota Bekasi di Islamic Center, Selasa (9/8).
“Saat ini provinsi Jawa barat mendapat target dr Baznas pusat, dimana pada tahun 2016 bisa mengumpulkan sampai Rp 500 Milyar. Ini tidak mudah tapi Insha’Allah kita bisa mencapai apa yang ditargetkan. Apalagi masih banyak yang belum terjangkau, padahal potensi Indonesia secara nasional adalah Rp 268 Trilyun, dimana jabar potensinya Rp 11-15 Trilyun. Jabar terbesar karena penduduk muslimnya terbesar. Tapi sayangnya untuk penyerapan zakatnya masih kecil,” terang Arif.
Ia mengatakan, sejauh ini penyerapan zakat yang masih minim dari penduduk provinsi Jawa Barat ialah karena pengetahuan muslimin dalam pembayaran zakat masih minim.
“Masih banyak muzaki yang melakukan distribusi sendiri-sendiri. Dari sinilah kami himbau muzaki supaya bisa mendistribusikan ke lembaga yang lebih besar. Kan kalau sendiri, peta distribusinya tidak dikelola dengan baik. Sementara kita kan secara terintegrasi membuat pemetaan. Kita lebih banyak titim dan lebih fokus pada pemerataan,” jelas dia.
Provinsi Jabar dalam APBD penuntasan kemiskinan, lanjut Arif, akan berkerja sama dengan Baznas. Dimana itu ialah salah satu strategi untuk mencapai target yang ditetapkan oleh Baznas Pusat.
“Justru ke depan kami juga ingin pada tingkat daerah dapat membuat Perda pengelolaan zakat, kan sekarang kalau Pergubnya sudah ada. Nah, nantinya Walikota dan Bupati adalah untuk menguatkan regulasi yang diatas (PP) supaya bisa ditaati dan bisa menjangkau semua,” tandasnya. (Sel)
