JATIASIH – Kedutaan Besar Bekasi selalu mempunyai cara tersendiri untuk mengeksplorasi kreativitas yang dimiliki warga Bekasi, salah satunya Pasar Ngampart yang diadakan kemarin malam, Minggu (18/09).
“Pasar Ngampart itu konsepnya sebuah pasar ekonomi kreatif yang dagang semacam kaki lima. Kami ingin membuka celah ruang bagi para seniman yang punya karya sendiri untuk menjual produknya yang tidak kalah dengan produk-produk konvensional lain,” jelas Ketua Kedubes Bekasi, Fithor, saat ditemui infobekasi.co.id.
Ia menyebutkan, ada tujuh tenant yang turut serta meramaikan Pasar Ngampart ini, diantaranya Bengkel Tubot yang menyediakan kreatifitas dari tutup botol, design grafis, kolase, pembuatan sketsa wajah, buku, dan lainnya.
“Kadang kan toko-toko besar, seperti toko buku nggak berani merilis buku aneh-aneh buatan orang-orang kreatif ini. Makanya di pasar ini kami fasilitasi untuk penjualan,” kata dia.
Namun Fithor menyayangkan dari tujuh tenant yang ikut serta, lima diantaranya merupakan anak kreatif dari Jakarta, bukan Bekasi.
“Mungkin Bekasi masih awam, belum terbiasa dengan kegiatan kayak gini. Karena itu, kami angkat apa yang bisa dilakukan di Bekasi. Kami ajak mereka yang sudah pernah ikut, yaitu dari Jakarta. Nantinya kedepan akan makin banyak orang Bekasi yang isi. Ini kan juga untuk mentriger ke ekonomi kreatif,” ujar Fithor.
Pada momen Pasar Ngampart ini pula, lanjutnya, diadakan pula kegiatan lainnya seperti kenduri membaca, komik konko, live painting, buku ditukar sketsa, dan sekaligus peresmian Ruang Kedubes.
“Sebelumnya kan ruang Kedubes itu hanya difungsikan sebagai galeri aja. Sekarang lebih kami kembangkan untuk dijadikan tempat berkumpul komunitas, untuk meeting, diskusi, dan lainnya, sehingga lebih hidup,” tuturnya. (Sel)
.){kind=link}