BEKASI – Erfinisi, selaku kepala sekolah SDN Jatirahayu V, yang terletak di Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi, beberapa waktu lalu dilaporkan ke Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi.
Erfinisi dilaporkan oleh orangtua siswa Kelas IV karena memungut biaya untuk buku tambahan mencapai Rp 468.000 per paketnya.
“Kami keberatan disuruh beli buku tambahan. Kami minta ketegasan Pemerintah Daerah untuk menelusuri persoalan ini,” ujar Erli Irmayanti, salah satu orangtua siswa.
Akibat laporan tersebut, Rahmat Effendi, pagi tadi, Kamis (29/09), mendatangi SDN tersebut dengan didampingi Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Alexander Zulkarnaen, Asisten Pembangunan dan Kemasyarakatan Setda Kota Bekasi, Kariman, camat, dan lurah setempat.
Rahmat Effendi mengatakan bahwa apa yang disampaikan para orangtua murid menjadi perhatian kita semua.
Disamping itu, ia juga mengatakan bahwa kemampuan Bantuan Oprasional Daerah (Bosda) Pemerintah Kota Bekasi masih terbatas. Hal inilah yang harus dipahami oleh masyarakat.
“Sebagai pelayan masyarakat, kita harus memahami apa yang menjadi hal penting dalam menunjang sistem pendidikan yang ada. Kemampuan Bosda kita yang masih terbatas bisa saja dibarengi dengan partisipasi para orangtua murid, tentunya didahului dengan persetujuan komite sekolah sebagai perwakilan orangtua murid di sekolah,” katanya.
Sebelumnya ia akan mengevalusai dokumen yang ada. Jika memang hal tersebut baik dan dilakukan dengan administrasi yang jujur, maka pungutan biaya untuk buku tambahan tersebut tidak menjadi masalah.
“Bawa dokumen yang ada ke saya, kita evaluasi. Sepanjang untuk kebaikan dan dilakukan dengan administrasi yang baik dan jujur tidak akan menjadi masalah kedepannya,” tutur dia.
Rahmat Effendi kembali mengatakan, bahwa pendidikan yang berkualitas tentunya dibarengi dengan sarana dan prasarana yang baik dan lengkap. (Tio)
