Tengahi Konflik Warga dan Yayasan Al-Kautsar Bintara Jaya, Wali Kota Bekasi Minta Semua Berdamai Demi Umat

rahmat-effendi-sedang-melihat-yayasan-al-kautsarBEKASI BARAT – Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, didampingi Asisten Daerah Bidang Pemerintahan, A. Zarkasih, camat, dan lurah setempat, mendatangi Masjid Al-Kautsar Bintara Jaya untuk menengahi konflik warga sekitar masjid dengan pengurus yayasan tersebut, Jumat siang (04/11).

yang diketahui, kisah Masjid Al-Kautsar Perumahan Masnaga, Bintara, Bekasi Barat ini, bermula saat ada sekelompok warga menuntut agar pengurus Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) diganti dengan yang baru. Alasan penggantian tersebut karena pengurus dianggap memiliki pemahaman radikal dan ekstrim.

Walau terdapat sekolah Taman Kanak-Kanak (TK) di lingkungan masjid dan yayasan tersebut, namun akses ke dalam masjid ditutup, dikarenakan beberapa warga memiliki paham yang berseberangan dengan pengurus DKM yang dipengaruhi oleh konflik di masa lalu.

Ketua RW 012, Ismed M. Syam,  mengatakan bahwa konflik yang terjadi bermula dari pelarangan baca doa, kajian fiqih, hingga merayakan hari-hari besar Agama Islam di Masjid Al-Kausar ini. Larangan itu dilakukan oleh pihak yayasan. Padahal kata Syam, fasilitas sosial dan fasilitas umum (fasos fasum) yang digunakan DKM sebatas sewa dari Pemerintah Kota Bekasi. Sementara itu pihak yayasan berkata lain.

Tidak mau mendengar secara sepihak klaim warga maupun pihak yayasan, Rahmat Effendi meminta kepada semua pihak untuk melupakan masalah yang lalu. Dirinya ingin warga sekitar dan Yayasan Al-Kautsar bersama-sama memakmurkan masjid dan membimbing umat dalam mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.

“Saya meminta semua pihak untuk saling memaafkan apapun masalah dimasa lalu. Bagaimana kita bisa terus maju membangun umat kalau sesama umat Islam berkonflik? Ayo kita bersama-sama membangun umat dan memberikan contoh kepada anak-anak didik yang ada di sini  tentang pentingnya kebersamaan. Sebaik-baik manusia adalah orang yang paling bermanfaat bagi orang lain dan lingkungannya, jadi pikirkan kebaikan bersama, bukan memaksakan kehendak masing-masing,” kata Rahmat Effendi.

Rahmat Effendi saat itu juga memerintahkan Zarkasih, camat, dan lurah setempat  untuk segera mempertemukan pihak-pihak yang berkonflik, dan secara langsung memerintahkan tidak ada lagi penutupan akses ke Masjid Al-Kautsar.

“Masjid itu pusat dakwah, tempat dimana umat Islam dapat beribadah. Ajari anak-anak kita beribadah, jangan malah kita menutup rapat-rapat masjid, jadi orang sulit untuk beribadah,” ujarnya. (Tio)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini