BEKASI BARAT – Keberadaan pramuka di Kota Bekasi diminta menjadi pelopor bank sampah. Hal ini sebagai upaya untuk memanfaatkan sampah yang ada agar memiliki nilai jual dan ekonomis. Hal ini dibenarkan oleh Wakil Ketua Bidang Organisasi Kerja Sama dan Hukum Kwarcab Kota Bekasi, Yana Suptiana, Selasa (24/01).
Untuk mencapai target agar gerakan pramuka di Kota Bekasi bisa menjadi pelopor bank sampah tersebut, pihaknya tengah gencar melakukan aksi sosialisasi hal tersebut di tingkat Kwartir Ranting (Kwaran) dan mengundang para pembina di Gugus Depan (Gudep) di Kota Bekasi.
“Langkah awalnya kami akan melakukan sosialisasi di tingkat Kwaran dan Gudep di Kota Bekasi mengenai target gerakan pramuka sebagai pelopor bank sampah,” tutur Yana kepada infobekasi.co.id, Selasa (24/01).
Dengan menjadi pelopor bank sampah, Yana mengatakan, pramuka Kota Bekasi bisa memaksimalkan dan memanfaatkan keberadaannya sehingga hal ini sesuai dengan darma kedua, yakni cinta alam dan kasih sayang sesama manusia.
“Hal ini sesuai dengan darma kedua pramuka, yakni cinta alam dan kasih sayang sesama manusia,” katanya.
Yana juga menyatakan, nantinya setiap pembina diwajibkan mensosialisasikan pentingnya bank sampah kepada para peserta didik anggota pramuka, serta mengadakan pelatihan bagaimana cara mengolah sampah sampai kepada strategi pemasarannya, sehingga menjadi wahana wirausaha untuk melatih kemandirian ekonomi.
“Kami akan mengundang orang yang ahli dan kompeten di bidang pengelolaan bank sampah, dan semoga hal ini bisa menjadi sebuah amanah yang bisa kami jalankan dengan baik,” ujar dia.
Sebelumnya, Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, selaku ketua Kwarcab gerakan pramuka Kota Bekasi, bertempat di Bumi Perkemahan Pramuka Jatisari, mengajak para anggota pramuka untuk dapat turut serta dalam pembangunan di Kota Bekasi.
“Dengan menjadi pelopor bank sampah, maka gerakan pramuka turut serta membangun Kota Bekasi di bidang kebersihan lingkungan,” ujar dia. (Apl)
.){kind=link}