Infobekasi.co.id – Nasib tragis dialamai oleh, Putra Aditya, pemuda berusia 18 tahun di Bekasi, Jawa Barat. Dia tewas dalam sebuah tawuran di Jalan Kodau, Jatiasih pada 5 Juni lalu. Korban tewas setelah disiram bensin lalu dibakar hidup-hidup oleh selelompok pemuda.
Polisi telah menangkap lima orang pelakunya, sedangkan tiga lainnya masih dalam pengejaran.
Orangtua korban, TA (45) meminta pelaku penganiayaan keji terhadap anaknya dihukum setimpal. “Harus setimpal, karena anak saya hilang nyawa,” kata TA kepada wartawan di rumahnya, Kamis (14/6).
Keluarga meminta polisi segera menangkap seluruh pelaku. Sejauh ini baru RAS (17), NS (24), TGP (16), AP (22) dan MH (20) yang telah dibekuk. Sedangkan, tiga lainnya RI, ZK, dan RK masih dalam perburuan kepolisian gabungan.
“Inginnya lihat langsung, biar bisa tatap muka sama pelaku,” ujarnya.
Peristiwa bermula ketika korban bersama kelompoknya melintas dari pertigaan Jalan Raya Kodau. Kelompok korban berjumlah tujuh orang mengendarai tiga sepeda motor. Di tengah jalan, mereka bertemu kelompok pelaku.
Satu orang kelompok korban mengejek kelompok pelaku dengan mengacungkan jari tengah. Walhasil, kelompok pelaku marah dan mengejarnya. Tapi, orang yang mengejek tancap gas untuk melarikan diri.
Sedangkan korban justru turun menantang. “Ayolah sini kalau berani,” kata korban yang ditirukan saksi dalam pemeriksaan polisi.
Karena itu, kelompok pelaku mengerubuti korban dan memukulinya. Kalah jumlah, korban melarikan diri dengan cara masuk ke dalam warung di sekitar lokasi, namun tetap dikejar. Korban ditangkap, dan diseret keluar.
Korban yang terjatuh disiram bahan bakar minyak oleh pelaku Rizki Saputra lalu disulut korek api. Api berkobar selama 30 detik, menyebabkan korban menderita luka bakar 60 persen. Sempat dilarikan ke RS Polri Kramajati, namun nyawanya tak tertolong. (fiz)