Infobekasi.co.id – Warga di Kabupaten Bekasi mengeluhkan ketidakpastian tarif angkutan perkotaan (Angkot) di wilayah setempat. Sopir kerap kali disebut meminta biaya di luar ketentuan yang dibuat oleh pemerintah dan organisasi angkutan darat (organda).
Sekretaris Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kabupaten Bekasi, Yaya Ropandi mengatakan, pengumpang akuntan perkotaan di wilayahnya semakin menurun, sehingga menyebabkan pendapatan sopir terus berkurang.
“Hal ini mendorong dikenakan tarif yang tidak wajar terhadap penumpang,” kata dia.
Ia menegaskan, bahwa hal itu tidak diperbolehkan. Menurut dia, jika pengusaha menuntut adanya kenaikan tarif, maka bisa mengusulkan ke organisasi lalu diteruskan kepada pemerintah daerah.
Anggota Komisi 3 DPRD Kabupaten Bekasi, Uryan Riana tak menentunya tarif yang dikenakan kepada penumpang membuat angkot di Kabupaten Bekasi semakin ditinggalkan dan beralih ke ojek online.
“Kami meminta perusahaan angkutan untuk berbenah, kondisi angkot banyak yang tidak layak,” katanya.
Reporter: Muhammad Al Akhbar