Infobekasi.co.id – Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi mengatakan, pihaknya akan lebih galak lagi melarang warganya supaya tidak mudik selama pandemi corona. Larangan mudik sebelumnya diumumkan oleh Presiden Joko Widodo.
“Sama, kita juga (melarang mudik), kalau pusat kan mengimbau tidak mudik, harusnya kita lebih keras lagi supaya tidak ada warga kita mudik,” kata Rahmat Effendi di Bekasi pada Rabu (22/4).
Rahmat berpendapat, jika warga Kota Bekasi tetap nekat mudik, sama halnya memindahkan penyebaran virus corona dari Kota Bekasi yang sekarang menjadi episenter ke daerah-daerah lain.
“Kalau mudik itu hanya melakukan pemindahan dari Kota Bekasi ke berbagai daerah, semakin banyak nanti (yang tertular),” kata Rahmat Effendi.
Menurut dia, kondisi di terminal Kota Bekasi sekarang sudah sepi. Nyaris tak ada angkutan antar kota atau provinsi yang beroperasi di sana. “Kita kurangi, pasti di terminal sudah tidak ada mobil (bis),” ucap Rahmat Effendi.
Sementara itu, Dinas Perhubungan Kota Bekasi, mencatat jumlah penumpang di terminal Bekasi, Jalan Cut Mutia mencapai 45.354 sepanjang Maret 2020. Jumlah ini menurun dibandingkan sebulan sebelumnya akibat pandemi corona.
“Trennya terus menurun, bahkan semenjak diberlakukan PSBB sangat sepi. Kalau pun ada bis keluar, penumpangnya hanya satu atau dua,” kata Kabid Angkutan Dinas Perhubungan Kota Bekasi, Fatikhun.
Berdasarkan catatan UPTD Terminal Bekasi, jumlah penumpang pada Februari mencapai 47.031, sedangkan di bulan Januari mencapai 54.349. Adapun tujuan penumpang paling banyak ke sejumlah wilayah di Jawa Barat.
Adapun penumpang jurusan Jawa Tengah dan Jawa Timur, di bulan Maret sebanyak 6.903, jumlah ini menurun dibandingkan Februari sebanyak 8.534, dan Januari sebanyak 8.091.
“Masuk bulan April trennya terus menurun, kemudian setelah pemberlakuan PSBB (pembatasan sosial berskala besar) menurunnya sangat drastis nyaris tidak ada. Terminal sekarang seperti lapangan sepak bola,” kata Fatikhun. (fiz)
