Mengenal PSHT, Organisasi Pendekar yang Ditantang 3 Anggota Ormas PP belum Bayar Kopi

Infobekasi.co.id – Organisasi pencak silat yang tergabung di dalam PSHT baru saja terlibat bentrokan dengan ormas pemuda pancasila di Bintara, Bekasi Barat, Kota Bekasi pada Kamis (21/5).

Gara-garanya, tiga orang anggota ormas PP menolak ditagih uang kopi yang telah diminumnya. Polisi menyebut, bukan kali ini saja mereka belum membayar, setiap malam lebih dari enam gelas tak pernah dibayar.

“Ternyata setiap malam anggota Pemuda Pacasila yang di pos selalu pesan kopi lebih dari 6 gelas, tapi tidak mau membayar,” kata Erna pada Kamis malam (21/5).

Tukang kopi itu adalah Toto, yang merupakan pendekar jebolan PSHT meminta uang itu karena tengah dilanda pandemi Corona. Dagangannya sepi, otomatis penghasilannya seret.

Keributan kecil terjadi di lokasi kejadian. Rupanya, keributan itu berbuntut tantangan dari anggota Ormas PP kepada organisasi PSHT. Pertikaian pun terjadi walaupun masalah kopi sudah damai di Polsek Bekasi Kota.

Sekarang lokasi sudah kondusif, perdamaian tahap kedua dilakukan semalam. Kedua belah pihak sama-sama sepakat menjaga perdamaian di Kota Bekasi.

Mengenal PSHT

Mengutip wikipedia, Persaudaraan Setia Hati Terate (dikenal luas sebagai PSHT atau SH Terate) adalah organisasi olahraga yang diinisiasi oleh Ki Hadjar Hardjo Oetomo pada tahun 1922 dan kemudian disepakati namanya menjadi Persaudaraan Setia Hati Terate pada kongres pertamanya di Madiun pada tahun 1948.

PSHT merupakan organisasi pencak silat yang tergabung dan salah satu yang turut mendirikan Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) pada tanggal 18 Mei 1948. Saat ini PSHT diikuti sekitar 7 juta anggota, memiliki cabang di 236 kabupaten/kota di Indonesia, 10 komisariat di perguruan tinggi dan 10 komisariat luar negeri di Malaysia, Belanda, Rusia (Moskwa), Timor Leste, Hongkong, Korea Selatan, Jepang, Belgia, dan Prancis.

Sejarah singkat:

Pada tahun 1903, Ki Ageng Ngabehi Soerodiwirjo (EBI: Ki Ageng Surodiwiryo) meletakkan dasar gaya pencak silat Setia Hati di Kampung Tambak Gringsing, Surabaya (kawasan dekat Tanjung Perak). Sebelumnya, gaya silat ini ia namai Djojo Gendilo Tjipto Muljo (EBI: Joyo Gendilo Cipto Mulyo) dengan sistem persaudaraan yang dinamai Sedulur Tunggal Ketjer. Pada tahun 1917, ia pindah ke Madiun dan mendirikan Persaudaraan Setia Hati di Winongo, Madiun.

Sumber: Wikipedia.com, Polres Metro Bekasi Kota

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini