Infobekasi.co.id – Asosiasi Futsal Kota (AFK) Kota Bekasi, secara tegas tidak merekomendasikan pertandingan futsal antar pelajar yang mengakibatkan kericuhan dua sekolah bentrok selepas partai final.
“Biasanya setiap kegiatan itu, Event Organizer (EO) meminta rekomendasi kepada kita. Bentuknya surat izin sebenarnya, rekomendasi kegiatan. Dasar dari rekomendasi, kegiatan itu akan disenergi. Pertama harus pakai wasit yang berlisensi, kedua kita lihat dulu eventnya pelajar atau kelompok usia,” tegas Sekretaris Jenderal AFK, Kota Bekasi, Abdul Hakim, kepada wartawan, Selasa (27/12/2022).
Abdul menambahkan, apabila penyelenggara event hendak menyelenggarakan kegiatan, seharusnya pihak penyelenggara bisa berkoordinasi dengan AFK Kota Bekasi, agar pihak AFK Kota Bekasi bisa mengetahui setiap kegiatan.
“Dari situ bisa kita arahkan, makanya perlunya rekomendasi kita arahkan ke panitia. Nah, yang sekarang ini, Dia tidak melakukan soal itu, dan ternyata ke KONI juga tidak ada. Dia tidak meminta ke kita rekomendasi kegiatan, dan sebagainya,” ungkap Abdul.
Karena, menurutnya setiap pelaksanaan maupun event pertandingan futsal ada mekanisme rekomendasi yang bisa menjadi acuan terlaksananya kegiatan tersebut.
“Setiap penyelenggaraan event, seharusnya ada rekomendasi. Karena kita kan cabang olahraga, kita kan jadi wajib tahu. Nanti, kita akan panggil, kita coba periksa penyebab keributanya apa nih. Karena kalau pelajar kan konsekuensinya biasanya begitu (ricuh), karena pendukung supporternya banyak,” kata Abdul.
Kontributor: Denny Arya Putra
(drs)
 Kota Bekasi, secara tegas tidak merekomendasikan pertandingan futsal antar pelajar yang mengakibatkan kerucuhan dua sekolah bentrok selepas partai final.){kind=link}