infobekasi.co.id – Polisi ungkap peran pelaku teroris di Pesona Anggrek, Bekasi Utara, yakni DE. Ia aktif memberikan doktrin melalui media sosial bahkan aplikasi penjualan online.
Juru Bicara Densus 88 Anti Teror Polri, Kombes Aswin Siregar memaparkan, bersangkutan (pelaku) pada 2010 bergabung ke jaringan Mujahidin Indonesia Barat. Namun jamaahnya bubar, salah satunya adalah DE. Kemudian Ia berselancar bebas memanfaatkan ruang sosial media.
“Tersangka DE aktif melakukan aktivitas propaganda di media sosial. Bahkan akun sosial medianya sempat di blokir, namun dia tak menyerah dan membuat akun baru untuk menyebarkan paham terorisme,” tutur Kombes Aswin.
Menurut Kombes Aswin, Tersangka DE menyebarkan ajakan untuk amaliyah atau melakukan aksi terorisme dengan menggunakan timer massage, sehingga pesan hanya dapat dilihat satu kali dan langsung hilang dari server atau jaringan.
“ini sedang kita dalami postingan-postinganya atau private massage itu dikirim ke siapa saja,” jelas Kombes Aswin
Tersangka DE juga memiliki akun marketpace di salah satu akun penjualan online yang dikamuflase untuk berjualan diecast mainan militer. Adapun barang yang dijual berupa perlengkapan dan senjata mainan.
“Yang berkaitan dengan perlengkapan ada gear, ada baju, ada perlengkapan taktikal, termasuk senjata ini,” beber Kombes Aswin.
Tersangka DE sering melakukan latihan dan memiliki rencana untuk melakukan aksi kembali ke Mako Brimob di Kelapa dua dan Mako Brimop di Jawa Barat, serta beberapa markas tentara yang telah di tandai tersangka DE.
Reporter Magang : Tari Khairani Haztika
Editor : Dede Rosyadi
 pada 2010 bergabung ke jaringan Mujahidin Indonesia Barat.){kind=link}