Kisah Dibalik Cerita Kurir Paket, dari Kena Omelan Hingga di PHP Pembeli

Infobekasi.co.id – Era teknologi memudahkan masyarakat berbelanja online. Tinggal pesan di marketplace apa yang dicari, setelah itu tinggal tunggu beberapa hari pesanan sampai di rumah.

Peran jasa kurir sangat penting, paket pesanan yang dipesan sampai ke rumah dengan aman dan sesuai. Namun, beberapa kurir kerap mendapatkan pengalaman yang unik, sekaligus bikin jengkel.

Imam Hanafi, salah satu kurir paket di sebuah marketplace online punya kisah. Ia kadang kerap mengalami pengalaman tidak mengenakan, lantaran paket yang Ia kirim tidak diterima pembeli.

“Wah, kalau pengalaman enggak enak itu sistem  COD. Kan pembeli bayar di tempat. Kita anter ke rumahnya, kadang gak ada orang. Ketuk-ketuk pintu rumah sepi. Terpaksa kita balik lagi,” tutur Imam saat berbincang kepada infobekasi beberapa waktu lalu.

Sekali ada di rumah, kata Imam, hanya ada orang tua pembeli yang tidak paham sistem COD alias bayar di tempat. Mereka tidak tahu menahu paket yang dipesan anaknya.

“Saya pernah beberapa kali nganter paket yang nerima orang tua pembeli sistem COD. Kata orang tua pembeli, orangnya enggak ada di rumah. Lah, kan duitnya bisa dititip ke Dia (orang tua). Ini anaknya gimana sih. Saya jadi bolak balik sampai empat kali dalam sehari cuma nganter paket ke rumah itu. Olok bensin jadinya,” keluh pria berperawakan kurus tersebut.

Bahkan, masih kata Imam, pembeli ada yang suka “ngomel-Ngomel” (marah-marah) tidak jelas, lantaran paketan yang dipesan tidak sesuai. Perdebatan kadang kerap terjadi antara dirinya dengan sang pemesan paket.

“Sekarang kan ada sistem COD cek dulu baru bayar. Nah, ada pembeli yang ngcek itu pas dibuka tidak sesuai yang dipesan. Kadang modelnya, warna, ukurannya. Dia marah-marah ke saya. Lah kan saya kurir bukan penjual,” ujar Imam sambil tertawa mengingat kelakuan pembeli.

Selain tahan panas dan hujan, menjadi kurir memang kudu punya “ilmu sabar”. Sabar kena omelan pembeli, sabar dikerjain si pemesan paketan alias PHP. Pokoknya kudu ekstra sabar.

“Pokoknya sabar ajah. Soalnya pemesan paket (pembeli) karakternya macam-macam. Kadang ada juga pembeli yang ramah, dan baik. Nah, ini mereka yang sudah paham beli barang di marketplace. Soal barang tidak sesuai atau berbeda yang dipesan, mustinya komplen ke seller (penjual), bukan ke kurir,” pungkas pria asal Kaliabang Poncol tersebut.

Redaktur: Deros Rosyadi

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini