infobekasi.co.id – Mudik Lebaran, tradisi yang telah menjadi bagian dari kebudayaan Indonesia, terutama bagi umat Islam. Tradisi ini dilakukan jutaan orang setiap tahunnya, yaitu melakukan perjalanan pulang ke kampung halaman untuk merayakan Idul Fitri bersama keluarga.
Dikutip dari berbagai sumber, asal-usul mudik Lebaran di Indonesia tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan Islam di Nusantara. Pada abad ke-13, Islam mulai menyebar di Jawa dan Sumatera melalui jalur perdagangan dan penyebaran agama oleh para ulama.
Pada masa itu, banyak orang yang melakukan perjalanan ke Mekah untuk melakukan ibadah haji. Setelah kembali dari Mekah, mereka membawa pengaruh Islam dan tradisi-tradisi yang mereka pelajari selama di sana.
Di abad ke-19, tradisi mudik Lebaran mulai berkembang di Jawa. Pada masa itu, banyak orang yang melakukan perjalanan ke kampung halaman untuk merayakan Idul Fitri bersama keluarga.
Tradisi ini semakin berkembang pada masa kolonial Belanda, ketika banyak orang Indonesia yang bekerja di kota-kota besar seperti Batavia (sekarang Jakarta) dan Surabaya.
Mereka melakukan perjalanan pulang ke kampung halaman menggunakan kereta api, kapal, dan kendaraan lainnya. Tradisi ini semakin populer pada masa kemerdekaan Indonesia, ketika banyak orang yang melakukan perjalanan ke kampung halaman untuk merayakan Idul Fitri bersama keluarga.
Dekade 1970-an dan 1980-an, pemerintah Indonesia melakukan pembangunan infrastruktur yang besar-besaran, termasuk pembangunan jalan tol, jembatan, dan bandara.
Pembangunan infrastruktur ini memudahkan orang untuk melakukan perjalanan ke kampung halaman, sehingga tradisi mudik Lebaran semakin populer.
Era tahun 1990-an dan 2000-an, perkembangan teknologi juga memudahkan orang untuk melakukan perjalanan ke kampung halaman. Pembangunan jaringan telekomunikasi, internet, dan aplikasi online memudahkan orang untuk memesan tiket, memesan akomodasi, dan melakukan perjalanan ke kampung halaman.
Deros / infobekasi. co. id
#Mudik #MudikLebaran #infobekasi #Bekasi
