infobekasi. co.id – Insiden kebakaran hebat yang melalap sebuah gudang dan toko ban di Jatimakmur, Pondok Gede, Kota Bekasi, bukan hanya menimbulkan kerugian material, tetapi juga membuka fakta minimnya kepatuhan pelaku usaha terhadap standar keselamatan kebakaran. Petugas Damkar menyebut, tak ditemukan satu pun alat pemadam api ringan (APAR) di lokasi kejadian.
Kepala Bidang Penyelamatan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmat) Kota Bekasi, Namar Naris, menyayangkan tidak adanya kesiapan dasar dari pihak pengelola gudang saat terjadi insiden pada Jumat dini hari, 6 Juni 2025.
“Pihak damkar sudah memeriksa seluruh area, tapi tidak terlihat adanya APAR. Selain itu, petugas kami juga tidak dilayani atau dibantu oleh pihak pengelola,” ujar Namar, Jumat, 13 Juni 2025.
Ia menambahkan, lemahnya koordinasi dengan pemilik gudang juga memperlambat proses pemadaman. Petugas sempat menunggu kehadiran ekskavator untuk mengangkat puing, namun alat berat itu tak kunjung datang.
“Bangunan ambruk ke bawah dan banyak material yang sulit dijangkau. Harusnya ada tanggung jawab dari pihak pemilik untuk menghadirkan ekskavator, tapi itu tidak terjadi,” katanya.
Disdamkarmat menilai kondisi ini harus menjadi perhatian serius, mengingat gudang dan toko ban merupakan tempat usaha yang menyimpan barang mudah terbakar.
“Ini bisa jadi pelajaran. Seharusnya pelaku usaha menyediakan APAR dan memiliki prosedur evakuasi. Jangan sampai baru bertindak setelah terjadi kebakaran,” tegas Namar.
Meski terkendala, petugas tetap berupaya maksimal memadamkan api karena lokasi berada di dekat pemukiman warga.
“Kami utamakan keselamatan warga. Api bisa menjalar ke rumah-rumah kalau tidak cepat ditangani,” ujarnya.
Peristiwa ini kembali menegaskan pentingnya pengawasan rutin dan penerapan standar keselamatan di tempat usaha. Disdamkarmat mendorong agar pemilik gedung dan pelaku usaha lebih proaktif dalam melindungi aset dan lingkungan sekitar.
Reporter : Fahmi
Editor : Deros
 di lokasi kejadian.){kind=link}