Infobekasi.co.id – Warga Bekasi dikejutkan dengan hilangnya sejumlah pelat tembaga pada Monumen Perjuangan Kali Bekasi. Pencurian ini menyebabkan bagian bawah monumen berlubang, dan memunculkan keprihatinan masyarakat terhadap lemahnya pengawasan terhadap situs-situs bersejarah di Kota Bekasi.
Sekedar informasi, monumen Perjuangan Kali Bekasi yang terletak di Jalan Ir. H. Juanda, Kelurahan Margahayu, Kecamatan Bekasi Timur, merupakan salah satu penanda penting sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia di wilayah Bekasi.
Monumen ini dibangun untuk mengenang tragedi 19 Oktober 1945, saat 90 tentara Jepang dibantai oleh warga Bekasi setelah menolak menyerahkan senjata, meskipun sebelumnya telah dibebaskan oleh tentara Republik.
Pemerintah Kota Bekasi sendiri sejauh ini belum memberikan pernyataan resmi terkait insiden ini. Namun sejumlah warga dan komunitas sejarah telah menyuarakan perlunya peningkatan pengawasan terhadap situs-situs cagar budaya.
Monumen ini tidak dibangun sembarangan. Tragedi berdarah pada 1945 itu sebenarnya berakhir dengan upaya damai setelah Presiden Soekarno dan Kepala Kepolisian pertama, Jenderal R.S. Soekanto, turun tangan langsung.
Atas dasar rekonsiliasi dan penghormatan terhadap sejarah, monumen ini kemudian dibangun dengan dukungan Pemerintah Jepang dan Pemerintah Kota Bekasi, menjadikannya simbol perdamaian dan penanda sejarah kelam tidak boleh dilupakan.
Pencurian ini menambah daftar panjang kasus perusakan atau kehilangan artefak sejarah di berbagai daerah. Warga berharap ada langkah konkret dari dinas terkait untuk memperkuat sistem keamanan, seperti pemasangan kamera pengawas, penjagaan rutin, serta sosialisasi pentingnya cagar budaya kepada masyarakat.
Selain itu, sepatutnya pemerintah bertindak cepat agar situs-situs bersejarah di Bekasi tidak bernasib sama. Bahkan, jika perlu ada penegakan hukum terhadap pelaku pencurian agar kejadian serupa tidak terulang.
Dede Rosyadi / infobekasi. co. id
#Monumen sejarah perjuangan kali Bekasi #infobekasi #PemkotBekasi
