infobekasi.co.id – Fenomena langit kerap menyajikan pemandangan indah, salah satunya adalah penampakan bulan. Dua istilah sering muncul adalah supermoon dan bulan purnama. Meskipun keduanya merujuk pada kondisi bulan yang terang benderang, sebenarnya ada perbedaan mendasar yang perlu dipahami.
Bulan Purnama, fase terang sempurna
secara ilmiah. Bulan purnama (full moon) adalah fase di mana seluruh permukaan bulan menghadap Bumi diterangi sepenuhnya sinar matahari. Ini terjadi ketika Bumi berada di antara Matahari dan Bulan, membuat sisi bulan terlihat dari Bumi tampak bulat penuh dan bercahaya. Fase ini terjadi rutin setiap sekitar 29,5 hari.
Sementara supermoon yakni purnama yang lebih spesial. Supermoon istilah populer yang digunakan untuk menggambarkan fenomena bulan purnama yang terjadi ketika Bulan berada pada titik terdekatnya dengan Bumi dalam orbit elipsnya. Titik terdekat dalam orbit Bulan disebut perigee.
Ketika bulan purnama bertepatan dengan perigee, hasilnya adalah bulan yang tampak sekitar 14 persen lebih besar dari bulan purnama biasa. Hingga 30 persen lebih terang dari bulan purnama berada di titik terjauh (apogee).
Mengapa Terjadi Perbedaan?. Perbedaan utama terletak pada jarak Bulan ke Bumi. Orbit Bulan mengelilingi Bumi tidaklah lingkaran sempurna, melainkan berbentuk elips. Ini berarti jarak antara Bumi dan Bulan selalu berubah-ubah, berkisar antara sekitar 360.000 kilometer (perigee) hingga 400.000 kilometer (apogee).
Saat bulan purnama terjadi bersamaan dengan posisi perigee, Bulan terlihat lebih besar dan terang di langit malam. Fenomena ini, meskipun tidak langka (bisa terjadi beberapa kali dalam setahun), selalu menarik perhatian para pengamat langit.
Jadi, meskipun setiap supermoon adalah bulan purnama, tidak setiap bulan purnama adalah supermoon. Supermoon adalah versi istimewa dari bulan purnama, di mana cahaya dan ukurannya terlihat lebih dominan di langit.
Editor: Deros
#BulanPurnama #Supermoon #Infobekasi
