Bekasi Selatan – Dewan Pembina Partai Golkar, Akbar Tanjung menyatakan bahwa dalam merealisasikan pencanangan program bela negara oleh Kementrian Pertahanan alangkah baiknya menggunakan sistem yang sudah ada sebelumnya, yaitu sistem pendidikan. Hal tersebut diiucapkan Akbar Tanjung seusai acara tasyakuran Hut Ke-51 Partai Golongan Karya (Golkar) di Kantor DPD Partai Golkar, Selasa (20/10).
Menurutnya, melaui sistem pendidikan yang sudah dimiliki, para siswa-siswi di Indonesia bisa diajarkan tentang semangat bela negara, dimana setiap anak didik mulai dari SD hingga Perguruan Tinggi akan diajarkan bela negara melalui kegiatan belajar mengajar.
“Akualisasinya paling tidak mereka memiliki komitmen kuat untuk senantiasa membela apabila negara mengalami kesulitan, ancamaan, ataupun gangguan. Mereka senantiasa akan siap untuk membela kepentingan negara, itu yang perlu kita tanamkan,” Ujar Akbar Tanjung.
Baginya, spirit untuk bela negara secara konstitusional sudah ada. Dimana artinya semua warga negara berhak dan berkewajiban untuk melindungi segenap bangsa dan tumpah darah indonesia.
Namun, dari sisi aktualisasi program bela negara yang dicanangkan pemerintah tersebut, menurut Akbar Tanjung masih perlu diwujudkan seperti apa bentuknya.
“Apakah bentuknya akan berupa latihan-latihan dalam jumlah yang masif, yang besar dengan biaya yang tinggi atau bagaimana? tentunya ini harus dibicarakan secara detail, terutama melalui DPR secara internal daripada pemeritah sendiri,” tuturnya.
Kalau memang bisa dilakukan secaara sistemik, berjenjang dan tidak mempengaruhi secara masif terhadap APBN, lanjut Akbar Tanjung, kenapa tidak mengacu pada sistem yang sudah ada dalam pendidikan.
“Tapi semua ini tentu kita serahkan pada pemerintah. kan ini untuk meningkatkan kesadaaran bela negara dari masyarakat. namun kalau sampai membebankan biaya APBN saya rasa itu sangat besar sekali,” tandasnya. (sel)