Lama Tak Muncul Di Media, SBY Kritik Kereta Cepat Jakarta Bandung

sby
BEKASI – 
Proyek pembangunan kereta cepat jurusan Jakarta Bandung masih menuai Kontroversi. Pendapat Menteri BUMN dan Menteri Perhubungan menimbulkan tanda Tanya besar. Namun Presiden Jokowi kukuh untuk meneruskan proyek besar ini, namun nyatanya sampai saat ini belum dilakukan.

Mantan Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono angkat bicara tentang proyek ini. Dalam sebuah wawancara yang diunggah ke Youtube, SBY, begitu sapaannya menjelaskan, jika pembangunan kereta cepat ini harus didasarkan faktor keamanan dan keselamatan.

“Jalan Jakarta-Bandung melalui jalur Cipularang saja sering terjadi kecelakaan di ruas tertentu. Saya tidak tahu apakah itu tanahnya yang bergerak atau ada kemiringan tertentu,” ujar SBY seperti dikutipVIVA.co.id, Selasa, 9 Februari 2016.
Ketua Umum Partai Demokrat Ini menambahkan, kecelakaan yang sering terjadi di ruas itu paling banyak menimpa kendaraan pribadi, baik kecelakaan beruntun maupun kecelakaan tunggal. Dan memakan korban jiwa.

Dia membayangkan, jika kereta cepat ini dibangun di jalur tersebut, makan akan berdampak hal serupa.
“Kalau kereta cepat mengalami kecelakaan di jalur tertentu itu, bakal menjadi malapetaka,” ucap dia.

SBY menerangkan, untuk menghindari hal itu, harusnya sebelum dilaksanaannya proyek ini pemerintah langsung memberikan kepercayaan kepada masyarakat agar tetap tenang dengan jalur yang digunakanpun aman.

“Ini harus dijelaskan, agar masyarakat tetap tenang. Yang paling penting, program apapun itu harus ada dukungan dari rakyat,” kata dia.

Meski peletakan batu pertama proyek pembangun kereta api jursan bandung Jakarta sudah di laksanakan. Namun kenyataannya hingga kini masih menuai kontroversi karena perizinan yang belum di proses. Tidak hanya itu proyek ini pun belum dikerjakan, sejumlah alat berat yang berada di wilayah Kecamatan Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung Barat ini masih terbengkalai

Rencananya proyek yang memiliki jalur sepanjang 142 km namun hingga saat ini belum ada kepastian kapan pengerjaan akan di mulai. Proyek super mahal yang bernilai 5,5 Dollar Amerika tentu akan membuat masyarakat tidak setuju dengan kejelasan yang tidak pasti. Masyarakat berpendapat bahwa masih banyak akses yang mudah untuk menuju Bandung. Dengan perekonomian Indonesia yang melemah, dikhawatirkan akan menjadi beban hutang negara semakin banyak.

Peneliti CBA, Ucok Sky Khadafi berpendapat bahwa proyek ini tidak ada manfaatnya yang namanya pelayanan public itu diutamakan kepentingan untuk masyarakat, kalau tidak ada yasudah di batalkan, dari masyarakat pun banyak banyak penolakan. Menurutnya pembangunan kereta api cepat ini tidak dapat di sama kan dengan negara lain yang sudah maju, karena kereta api cepat ini jauh lebih mahal dibandingkan negara lain .
Kereta dengan kecapatan 100 km/jam ini di perkirakan akan selesai dalam kurung waktu 3 tahun kedepan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini