Akhir Kisah Pipit, Si Pemanjat Sutet

Pipit-SpiderkiFitri Aulia (14), gadis yang terkenal dengan sebutan Pipit “Spider Kid” ini akhirnya meninggal dunia, setelah dipukuli warga, dan terjatuh dari atap rumah salah satu tetangganya.

Pipit yang senang memanjat menara Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (Sutet) ini, meninggal di stasiun Pondok Ranji, Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan.

Ceritanya bermula ketika Pipit pergi beli nasi uduk di dekat rumahnya (10/02). Tapi karena tidak sengaja menjatuhkan nasi milik tetangga, ia lalu dimarahi para tetangga. Karena stress, ia kemudian mencari apa yang bisa dinaikinya.

Kebetulan yang dilihatnya di jalan raya adalah mobil. Kemudian ia langsung membuka pintu mobil itu, dan naik ke atasnya. Tindakan Pipit yang terbilang unik ini tentu saja membuat pemilik mobil menjadi kaget, dan menyuruhnya untuk turun. Pipit turun, lalu berlari dan naik ke atap rumah tetangganya. Para warga berteriak menyuruhnya untuk turun. “Di sana kata sejumlah warga, Pipit sempat dipukuli, saya ga lihat,” kata Sumarni, ibu korban.

Saat Sumarni dating, ia hanya melihat Pipit sedang dinasihati oleh warga. Sumarni ikut memarahi Pipit, tanpa tahu bahwa tubuh anaknya itu sudah lebam-lebam karena luka.

Setelah peristiwa itu, Pipit sempat pulang ke rumah karena siangnya ada jadwal latihan olah raga panjat tebing. “Alhamdulillah ada yang mengarahkan. Tapi sayangnya hari itu dia ga semangat karena sedang kesakitan,” kata Sumarni kepada liputan6.com.

Setelah pulang dari latihan, Pipit sempat muntah dua kali di depan rumahnya. Lantas ibunya mengajaknya pergi ke dokter. Namun belum sempat memanggil tukang ojeg, Pipit sudah berlari-larian ke jalan raya. Sumarni berusaha untuk mengejarnya.

Di tengah pengejarannya tersebut, ia menemukan potongan baju anaknya tersebut. Setelah lari kembali, ia menemukan celana dan pakaian dalamnya. Mengetahui bahwa anaknya sudah tak berbusana, ia mempercepat larinya.

Sumarni melihat anaknya sudah tergeletak di rel kereta stasiun Pondok Ranji. “Kata orang-orang dia nyoba ngejar kereta. Ada lagi yang bilang dia manjat bangunan di sana, tapi terjatuh dan tubuhnya langsung ke peron,” ucap Sumarni.

Dia sendiri melihat mulut Pipit sedang membuka dan menutup, seperti orang yang sedang berusaha untuk bernapas. Tak lama kemudia Sumarni melihat anaknya benar-benar sudah tak dapat bernapas lagi. (Adm)

Sumber : liputan6.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini