BEKASI SELATAN – Potret suram dunia pendidikan di Kota Bekasi kini terlihat kembali. Terlihat pada Sekolah Dasar Negeri (SDN) Marga Jaya Dua, Kota Bekasi, Jalan Kemakmuran, Bekasi Selatan. Sudah hampir dua tahun lebih siswa kelas IV dan V di SDN Marga Jaya Dua Kota Bekasi, belajar dengan keadaan duduk di lantai karena sekolah tersebut belum mendapatkan mebeler (prasarana pendukung belajar). Setidaknya ada empat kelas yang tidak mendapatkan prasarana tersebut. Perkelasnya ada tiga puluh lima siswa didalamnya, dan terpaksa harus menjalani proses belajar dengan kondisi memprihatinkan dan tidak layak.
Tentunya hal demikian ini sudah diketahui oleh Rahmat Effendi, selaku Walikota Bekasi. Diapel pagi, Bang Pepen, panggilan akrabnya, sangat menyesalkan kejadian tersebut. Pasalnya walikota mendengar hal ini secara langsung, dari aduan para orangtua siswa SDN Marga Jaya Dua, pada saat menghadiri acara Maulid pada minggu kemarin (14/02) di Kelurahan Marga Jaya.
“Kemarin saya menghadiri acara Maulid di Kelurahan Marga Jaya, banyak ibu-ibu mengeluhkan dan mengadu pada saya, kalau anak-anaknya pada saat belajar di sekolahnya hanya duduk di lantai karena tidak ada bangku dan meja di ruang kelasnya,” ungkap dia saat apel pagi, Senin (15/02).
Pepen menjelaskan, persoalan yang ada tentunya tidak bisa hanya ditutupi, dirinya pun sangat menyesalkan kejadian seperti ini. Selama satu tahun lebih ratusan siswa SD belajar di lantai tanpa dilengkapi prasarana seperti meja dan bangku. Diakuinya pemerintah telah menggelontorkan dana APBD kepada Dinas Pendidikan Kota Bekasi sebesar Tujuh Puluh Milyar Rupiah.
“Saya sangat menyesalkan hal tersebut. Untuk anggaran seluruhnya pada tahun lalu kan ada tujuh puluh milyar rupiah untuk Dinas Pendidikan Kota Bekasi, masa persoalan bangku dan kursi saja tidak bisa menangani. Berarti Disdik ini tidak cakap,” katanya.
Mengenai hal ini, Sanwani, selaku Komisi D mengatakan kepada infobekasi.co.id “Alllahu akbar. Ini kesalahan besar yang tidak bisa ditolelir. Walikota lewat Dinas Pendidikan wajib bertanggung jawab. Anggaran untuk pendidikan paling besar di kota bekasi.”
Dilain sisi, Nurlisma, tenaga pendidik di SDN Marga Jaya Dua Kota Bekasi, mengatakan, “Pada kelas IV SD dan kelas V belum ada kursi dan meja untuk para siswa, sudah selama dua tahun lebih kita usulkan ke Dinas Pendidikan Kota Bekasi untuk pengadaan sarana pendukung seperti meja dan kursi belajar. Namun belum ada realisasinya mas. Ya selama ini proses belajar mengajar kurang efektif, karena kasian mas kalo anak-anak belajar di lantai, otomatis konsentrasi juga berkurang karena tidak fokus dalam belajar,” ujarnya disela waktu mengajar.
Banyak dari para murid berharap agar bisa belajar dengan layak dan nyaman di dalam kelas. Seperti Farel misalnya. Murid kelas IV ini meminta agar pak walikota segera memberikan bangku serta meja di dalam ruang kelasnya. “Pak wali, kita minta bangku dan meja buat belajar, karena kalau belajar di lantai pegel pak,” kata Farel dengan penuh pengharapan. (Ez)