BEKASI SELATAN – Hari ini, Senin (11/04), Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bekasi menggelar Ujian Nasional (UN) ulang maupun susulan, dikarenakan pada saat pelaksanaan UN, dihari pertama saat pekan lalu mengalami kesalahan teknis, yakni tertukarnya naskah soal ujian pada mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk SMK, dan SMA. Hal ini dibenarkan oleh Rudi Sabarudin, selaku kepala Disdik Kota Bekasi, saat dikonfirmasi langsung oleh infobekasi.co.id.
“Iya betul, pada hari ini ada ujian ulang dan ujian susulan. Saat dihari pertama Ujian Nasional pekan lalu, memang sempat terjadi kesalahan, yaitu tertukarnya naskah soal pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Saat ditengah berlangsungnya ujian, terjadi kesalahan, naskah soal untuk SMK tertukar dengan naskah soal SMA,” ujar Rudi, Senin (11/04).
Rudi pun menjelaskan terkait adanya ujian ulang maupun ujian susulan, yang dilaksanakan pada hari ini, ia sudah melakukan komunikasi langsung dengan Disdik Propinsi Jawa Barat.
Terkait jumlah siswa yang mengikuti ujian ulang dan susulan, Rudi mengatakan, ada 28 siswa yang ikut. 20 karena tertukarnya naskah soal, dan 8 siswa karena mereka memang sedang sakit.
“Sebelumnya, kami dari Disdik kota juga sudah komunikasi dengan Disdik propinsi. Saya yang meminta langsung untuk diadakan ujian ulang dan ujian susulan. Total keseluruhan siswa untuk di Kota Bekasi yang mengikuti ujian ulang dan susulan ada 28 siswa. 20 siswa karena kemarin sempat terjadi kesalahan teknis, dan 8 siswa karena kondisinya sakit,” papar Rudi.
Rudi sangat berharap serta mengimbau agar para pelajar Kota Bekasi saat menerima pengumuman kelulusan, tidak merayakan kelulusan dengan aksi pawai dengan kendaraan di jalan raya. Dirinya pun juga sudah berkoordinasi dengan para kepala sekolah serta pihak keamanan untuk bertindak tegas bagi para pelajar yang tidak mengindahkan imbauan.
“Nanti pengumuman kelulusan dikirim melalui pos. Namun ini harus jadi perhatian bagi para pelajar setelah menerima hasil kelulusan, saya sangat berharap agar tidak merayakan dengan aksi pawai dengan kendaraan di jalan raya, ataupun bersifat yang mengganggu kepentingan umum. Bagi kepala sekolah juga harus mengawasi para siswanya agar merayakan kelulusan dengan hal yang positif saja. Bagi pelajar yang tetap bersikap negatif, segera tindak tegas saja. Kami pun selaku Disdik kota sudah komunikasi dengan pihak keamanan,” tegas Rudi. (Ez)