JATIASIH – Ratusan pengungsi korban banjir di Perumahan Pondok Gede Permai (PGP), Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat, Kamis (21/04) malam mulai mengeluh, lantaran persedian logistik yang minim dan tenda penampungan yang dirasa kurang memadai dari pemerintah terkait.
“Saya mengungsi ke rumah saudara, karena kalo tinggal di tenda, tendanya kurang memadai, udah gitu logistik juga dirasa kurang,” ujar Nilam, salah satu warga yang terkena banjir.
“Saya bersama tiga orang anak dan suami, semuanya tinggal di rumah saudara,” tambahnya.
Selain Nilam, Yana juga mengakui bahwa tenda-tenda pengungsian tidak memadai bagi para korban. Ia terpaksa dievakuasi petugas, karena jika tinggal di rumah, banjir ditakutkan akan terus datang kembali dan tiba-tiba meninggi seperti pada Kamis pagi tadi.
“Terpaksa ikut keluarga dievakuasi dan tidur di tenda, tapi sayangnya di tenda tidak memadai, karena banyak anak-anak dan orang tua,” katanya sambil memegang air mineral.
Para pengungsi berharap, adanya bantuan logistik dan dapur umum untuk para pengungsi. Selain itu, pemerintah pusat dan daerah segera membangun tanggul–tanggul yang jebol. Meski sudah beberapa kali dibangun, namun tetap saja air masih meluap, dan tanggul-tanggul mulai jebol.
“Pemerintah segera membangun tanggul–tanggul yang permanen, karena jika dibiarkan, air kiriman yang datang dari Bogor, Jawa Barat akan terus masuk,“ kata Yana (Tio)