BEKASI TIMUR – Sebagai wadah untuk mempersatukan profesi jurnalis, para jurnalis Kota Bekasi membentuk Media Mengaji Bekasi.
Salah seorang pengurus Media Mengaji Bekasi, Chotim Wibowo menuturkan, latar belakang dibentuknya Media Mengaji Bekasi ini, tidak lain untuk mempererat hubungan tali silaturahmi diantara para awak media yang melakukan tugas dan peliputan di Kota Bekasi.
“Kami ingin meningkatkan tali persaudaraan profesi untuk menuju Bekasi yang ihsan,” ungkapnya kepada infobekasi.co.id, Jumat (5/5).
Sambung dia, kegiatan Media Mengaji Bekasi yang diisi dengan membaca dan mengkaji isi Al Quran, menargetkan setiap anggotanya mampu membaca Al Quran sebanyak satu juz dalam jangka waktu satu minggu.
“Dalam waktu satu minggu, para jurnalis diharapkan mampu membaca satu juz Al Quran,” terangnya.
Selain itu pula, Media Mengaji Bekasi yang sudah mengkhatamkan Al Quran sebanyak empat kali tersebut, saat ini memiliki anggota tetap sebanyak 33 orang yang terdiri dari para jurnalis televisi, surat kabar, online, majalah, pimpinan redaksi surat kabar, Wali kota dan Wakil Wali kota Bekasi sebagai motivator serta beberapa redaktur media, menargetkan mampu mengkhatamkan Al Quran bagi seluruh anggotanya.
“Yang perlu diingat bahwa Media Mengaji Bekasi ini tidak berbasis politik, hoax, no broadcast dan murni mengaji,” paparnya menjelaskan.
Media Mengaji Bekasi yang baru berjalan selama satu bulan tersebut, juga melakukan aksi sosial berupa pemberian santunan anak yatim dan memberikan hadiah berupa umroh bagi para anggotanya yang memiliki penilaian dan kriteria khusus yang sudah ditetapkan oleh para pengurus.
“Selain mengaji, kami juga melakukan beberapa aksi sosial berupa santunan anak yatim dan pemberian hadiah umroh bagi anggotanya yang mendapatkan penilaian khusus dari para pengurus Media Mengaji Bekasi,” pungkasnya. (Apl)