BEKASI TIMUR – Keberadaan Taruna Siaga Bencana (Tagana) di Kota Bekasi sebagai ujung tombak penanganan musibah bencana alam, hingga saat ini dirasakan belum terpenuhi tingkat kesejahteraannya.
Melihat hal tersebut, Ketua Tagana Kota Bekasi, Roby Hermawan, angkat bicara bahwa tingkat kesejahteraan para anggota Tagana di Kota Bekasi masih jauh dari kata ideal.
Ia pun mencontohkan, seperti keberadaan anggota Tagana di Kota atau Kabupaten lainnya, mereka mendapatkan honor atau insentif yang bersumber dari APBD.
“Kalau boleh dibilang tingkat kesejahteraannya masih minim, beda dengan Tagana di Kota maupun Kabupaten lainnya dimana mereka mendapatkan insentif yang berasal dari APBD daerahnya,” kritik Roby.
Ia mengatakan, sudah seharusnyalah para anggota Tagana di Kota Bekasi saat ini lebih diperhatikan, sehingga tidak muncul anggapan hanya dipandang dan dibutuhkan saat ada bencana.
Bahkan dari segi kelengkapan peralatannya, Kota dan Kabupaten lain Tagananya difasilitasi lengkap mulai dari seragam, kendaraan, operasional, hingga insentif pengerahan.
“Tapi saat kondusif tidak pernah dianggap, bahkan di daerah lain Tagananya difasilitasi lengkap,” ujarnya sambil tersenyum.
Selain itu pula keberadaan alat-alat operasional Tagana Kota Bekasi juga sudah mulai usang, seperti delapan unit perahu yang ada, yang hanya bisa beroperasi dan dikatakan layak sebanyak tiga unit perahu saja.
“Contoh kecilnya saja perahu yang kami miliki, dari delapan perahu yang ada, yang masih bisa dipakai hanya tiga unit saja dan terakhir pengadaan pada tahun 2014 silam,” paparnya.
Terkait tingkat kesejahteraan para anggota Tagana Kota Bekasi, diakuinya, sebenarnya permasalahan ini sudah disampaikan ke muspida Kota Bekasi, tapi sampai saat ini tidak pernah ada realiasai solusinya.
“Sudah kami sampaikan ke muspida di Kota Bekasi dan mudah-mudahan ada solusi dalam waktu dekat ini,” tutupnya. (Apl)