BEKASI SELATAN- Calon Wakil Gubernur Jawa Barat Ahmad Syaikhu mendukung program calon Wali Kota Bekasi Nur Supriyanto yaitu Kartu Pasti Kerja (KPK). Ahmad Syaikhu mendukung program yang diluncurkan pasangan Nur Supriyanto-Adhy Firdaus (NF) di Rumah Makan Margajaya, Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Minggu (08/04).
“Ini bagus programnya, harus didukung. Sejalan dengan program saya juga KPK. (Kartu Prioritas Kerja). Di luar ini saya akan launching Asyik Preneur. Untuk terus meningkatkan jumlah enterpreneur muda di Jawa Barat,” ujarnya, Minggu (08/04).
Khusus mengenai pekerjaan, Ahmad Syaikhu menggarisbawahi, jika ada kreativitas, pekerjaan akan selalu ada. Calon wakil gubernur yang akan meneruskan program-program Ahmad Heryawan ini menceritakan, dirinya menemukan banyak sekali warga Jawa Barat yang kreatif.
Di Indramayu, papar Syaikhu, ada petani garam yang mampu menciptakan alat. Dengan alat itu, pada saat musim hujan pun bisa memproduksi garam. Tak harus menunggu musim panas. “Itu alatnya bisa produksi garam dan hasilnya bagus. Sudah uji laboratorium. Dengan alat itu pula, ia bisa membuka lapangan pekerjaan,” jelasnya.
Di Garut, lanjut Ahmad Syaikhu, ada pengusaha kreatif. Dia bikin susu kedelai bubuk. Sekarang dia mampu mengeskpor produk-produknya. Namun, menurut Syaikhu, terungkap pula ternyata pasokan kedelai dalam negeri sangat kurang. “Disana ternyata cuma 30 persen kedelai dalam negeri, selebihnya impor. Ini peluang juga buat petani, tinggal dorongan pemerintah.”
Selanjutnya, Ahmad Syaikhu bertanya pada lima ratusan peserta yang hadir. “Adik-adik tahu kan tahu bulat?” “Tahu,” jawab peserta serentak.
“Di Ciamis, ada pengusaha tahu bulat. Masih muda. Sehari dia bisa produksi 300 ribu tahu bulat. Pokoknya kalau tahu itu dibawa kesini, bisa ketutup gedung ini,” kisahnya.
Ahmad Syaikhu optimis, seluruh anak muda Bekasi yang hadir bisa menciptakan berbagai kreativitas seperti daerah lain di Jawa Barat. Sedangkan untuk wirausaha yang cocok di Kota Bekasi, Ahmad Syaikhu mengatakan yang cocok untuk dikembangkan di Bekasi adalah wirausaha teknologi.
“Kalau di Jabar, belum 100 persen online. Banyak di pelosok-pelosok yang belum ada sinyal. Kalau di Bekasi sudah online seratus persen. Wirausaha yang berbasis teknologi IT sangat cocok untuk dikembangkan di Bekasi,” pungkasnya. (dns/bams)