Pasangan NF Kuasai Materi Debat Cawalkot Bekasi

Dua Kandidat Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bekasi 2018 dalam Debat Publik yang diselenggarakan oleh KPUD Kota Bekasi, Rabu (11/04).

BEKASI TIMUR- Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kota Bekasi menggelar debat publik perdana pasangan calon (Paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bekasi untuk Pilkada 2018, Rabu (11/04) di gedung Al Muhajirin, Jl. Cut Meutia Bekasi Timur.

Kedua Paslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bekasi menjabarkan program unggulannya masing masing bila terpilih memimpin Kota Bekasi untuk lima tahun kedepan.

Pasangan nomor urut 1 (Satu), Rahmat Effendi dan Tri Adhianto akan melanjutkan program yang sudah berjalan sebelumnya. Selain itu, Paslon nomor urut satu ini juga akan membangun Kota Bekasi yang cerdas, kreatif, maju, sejahtera dan ihsan.

Sementara pasangan nomor urut 2 (Dua), Nur Supriyanto dan Adhy Firdaus Saady, ingin menjadikan Kota Bekasi sebagai kota maju, religius dan sejahtera bagi penghuninya.

Berdasar pantauan infobekasi.co.id, Paslon nomor urut dua, Nur Supriyanto – Adhy Firdaus (NF) tampak menguasai materi debat publik yang disiarkan langsung oleh tiga stasiun radio swasta di wilayah setempat.

Nur Supriyanto menjelaskan permasalahan Kota Bekasi yang masih sangat kompleks, seperti kemacetan, pengangguran hingga HIV AIDS. “Masalah kemacetan selalu terjadi di Kota ini. Saya sering mengalami hal ini ketika berkeliling di Kota Bekasi,” jelasnya.

Ia mengatakan, pengangguran di Kota Bekasi masih tinggi di Jawa Barat sekitar 111.727 orang. “Ditambah lagi penderita HIV/AIDS tertinggi nomor dua di Jawa Barat,” paparnya dalam debat perdana Pilkada Kota Bekasi yang mengusung tema; ‘pembangunan sumber daya manusia sosial dan ekonomi’.

Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu juga memaparkan soal bagaimana cara meningkatkan sosial ekonomi masyarakat, salah satunya dengan membuat Bekasi Islamic World. “Itu akan membuka banyak lapangan kerja baru bagi masyarakat. Tingkat pendapatan ekonomi di Kota Bekasi akan meingkat,” kata dia.

Lebih lanjut, Nur Supriyanto menambahkan, pembangunan Kota Bekasi tidak dapat dipisahkan dari karakter masyarakat yang religius. “Karakter Kota Bekasi sangat religius, sehingga kita tetap akan melestarikan potret Kota Bekasi yang agamis dan religius,” ujar dia. (bams)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini