Infobekasi. co.id – Di tengah gempuran zaman modern, sejumlah tradisi lokal tetap bertahan di tengah masyarakat. Salah satunya adalah tradisi pisang gantung masih dijaga warga Bekasi, khususnya saat menggelar hajatan seperti pernikahan, khitanan, atau syukuran rumah baru.
Pisang gantung biasanya jenis pisang raja atau pisang tanduk, pisang lampung, digantung di depan rumah atau area tenda sebagai simbol penting dalam hajatan.
Konon, pisang gantung bukan sekadar dekorasi. Tradisi ini memiliki makna filosofis yang dalam, yaitu sebagai lambang harapan akan keberkahan, kesuburan, dan kelancaran acara.
Selain pisang, sebagian warga juga masih menambahkan hiasan tradisional lain seperti daun kelapa muda (janur) dan kembang tujuh rupa, terutama dalam acara pernikahan adat Betawi-Bekasi.
Meski tren dekorasi modern makin marak, mulai dari balon, lampu LED hingga backdrop mewah, pisang gantung tetap eksis. Bahkan, tradisi ini kini dijadikan bagian dari nuansa adat lokal sengaja dipertahankan agar generasi muda tidak lupa akar budaya.
Sekedar informasi, tradisi pisang gantung tidak hanya ada di Bekasi, tapi juga dikenal di sejumlah daerah lain di Jawa Barat dan Jakarta dengan makna serupa. Namun di Bekasi, eksistensinya tetap kuat dan menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas budaya masyarakat setempat.
Dede R / infobekasi
#PisangGantung #HajatanBekasi #Infobekasi