infobekasi.co.id – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi (KDM), telah mengumumkan kebijakan baru yang memungkinkan SMA/SMK Negeri untuk menerima maksimal 50 siswa per kelas. Keputusan ini merupakan langkah darurat diambil oleh pemerintah daerah untuk mengatasi masalah dihadapi banyak anak-anak di Jawa Barat, terutama berkaitan dengan akses pendidikan dan kondisi ekonomi sulit.
“Ini darurat, daripada tidak sekolah, mereka nongkrong di pinggir jalan dan berbuat hal yang tidak baik, lebih baik mereka sekolah, walau kondisinya sederhana,” jelas KDM, dalam pernyataan resminya, Kamis (3/7/25) kemarin
Hal ini menunjukkan keprihatinan yang mendalam terhadap keadaan anak-anak yang terancam putus sekolah dan mengungkapkan komitmen pemerintah untuk mencari solusi atas permasalahan tersebut. Kebijakan memperbolehkan penambahan jumlah siswa per kelas ini dirancang sebagai usaha sementara untuk mengatasi kondisi mendesak.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat kini tengah berupaya keras untuk menambah jumlah ruang kelas baru di sekolah-sekolah yang membutuhkan. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi beban siswa yang tidak dapat mendapatkan tempat di sekolah akibat keterbatasan ruang.
KDM menjelaskan bahwa meskipun penambahan jumlah siswa per kelas dianggap sebagai solusi jangka pendek, pemerintah tetap menginginkan pendidikan yang berkualitas dan terjangkau bagi semua anak.
“Kami ingin memastikan bahwa anak-anak tidak hanya dapat bersekolah, tetapi juga belajar dalam lingkungan yang kondusif,” ujarnya.
Ia juga menekankan bahwa setelah jumlah ruang kelas cukup untuk menampung semua siswa, maka jumlah ideal untuk rombongan belajar akan kembali diatur menjadi 30-35 siswa per kelas. Ini menunjukkan bahwa ada rencana jangka panjang untuk meningkatkan fasilitas pendidikan di Jawa Barat, dengan harapan agar setiap anak mendapatkan perhatian dan pendidikan yang layak.
Dalam konteks ini, kebijakan KDM menjadi sorotan publik, ada yang mendukung langkah tersebut, sementara yang lain berharap agar langkah ini tidak mengorbankan kualitas pendidikan.
Harapan ke depan adalah agar setiap anak di Jawa Barat memiliki akses terhadap pendidikan yang baik dan dapat mengembangkan potensi mereka secara maksimal. Program-program peningkatan pendidikan dan infrastruktur yang lebih baik harus terus didorong demi masa depan generasi penerus yang lebih baik.
Dengan berbagai tantangan yang dihadapi, terutama di tengah situasi ekonomi tidak menentu, kebijakan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk menjamin hak pendidikan bagi semua anak di Jawa Barat. Harapan besar diletakkan pada keberhasilan program ini dalam mengurangi angka putus sekolah dan menciptakan generasi yang terdidik serta berdaya saing di masa depan.
Dede Rosyadi/dpr
#Pendidikan #GubernurJabar #KDM #Infobekasi







































